2. Presisi Campuran Udara dan Bahan Bakar:
- Karburator: Proses pencampuran bersifat mekanis dan kurang presisi, terutama pada kondisi penggunaan yang berbeda.
- Injeksi: Menggunakan sensor dan komputer untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar secara lebih presisi, sesuai dengan kondisi mesin dan kecepatan kendaraan.
3. Efisiensi Bahan Bakar:
- Karburator: Cenderung memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih rendah karena pencampuran yang kurang presisi.
- Injeksi: Memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik karena kemampuan untuk mengatur campuran secara optimal untuk setiap kondisi.
4. Respons Mesin:
- Karburator: Respons mesin biasanya lebih lambat karena campuran udara dan bahan bakar harus melewati beberapa tahap sebelum mencapai ruang bakar.
- Injeksi: Memberikan respons mesin yang lebih cepat karena bahan bakar dapat disemprotkan langsung ke ruang bakar dengan cepat.
5. Perawatan dan Perbaikan:
- Karburator: Lebih mudah dalam hal perawatan dan perbaikan sederhana, namun, dapat memerlukan penyetelan secara berkala.
- Injeksi: Lebih kompleks dan memerlukan pemahaman teknis yang lebih mendalam. Perawatan umumnya lebih mahal, tetapi jarang memerlukan penyetelan rutin.
6. Emisi Gas Buang:
Baca Juga: Terlalu Sering Poles Kaca Mobil Malah Bikin Rusak? Ini 5 Faktanya
- Karburator: Cenderung menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi.
- Injeksi: Dapat membantu mengurangi emisi gas buang karena kemampuannya untuk mengatur campuran dengan lebih baik.