Ada Papan Penunjuk Larangan Jalur Maut, Para Pengemudi Libur Nataru Diimbau Perhatikan Lintasan di Bantul Yogyakarta Ini

Rabu, 20 Desember 2023 | 08:12 WIB
Ada Papan Penunjuk Larangan Jalur Maut, Para Pengemudi Libur Nataru Diimbau Perhatikan Lintasan di Bantul Yogyakarta Ini
Jalur Cinomati, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul [Suara.com/Baktora].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru sudah menjelang, bagi pengguna kendaraan pribadi yang akan mengaspal di berbagai route hendaknya selalu update kondisi terbaru atau terkini dari ruas jalan yang akan dilalui. Salah satunya adalah jalur Cinomati di perbatasan Pleret-Dlingo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dikutip dari kantor berita Antara, pada Sabtu (9/12/2023) telah terjadi kasus kecelakaan tunggal yang menimpa kendaraan roda empat jenis Elf di jalur Cinomati, Bantul.

Mengangkut 17 penumpang, mobil ini melaju dari Dlingo melewati Cinomati. Sampai di tikungan curam, kendaraan mengalami rem blong, sehingga kendaraan terkendali dan terperosok masuk ke jurang. Soerang penumpang meninggal dunia dan belasan korban lainnya mengalami luka-luka.

Oleh karena itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan upaya penghapusan jalur Cinomati dari Google Maps disampaikan sebagai salah satu opsi untuk mencegah potensi kecelakaan lalu lintas di kawasan itu saat masa Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Juga: Mulai TLLA Sampai AHYPP, Inilah Sederet Program Inisiatif SDG's PT Astra Honda Motor Sebagai Kontribusi Bagi Negeri

Evakuasi mobil pickup yang terguling di tanjakan Cinomati, Kamis (20/10/2022). - (SuaraJogja.id/HO-Humas Polres Bantul)
Evakuasi mobil pickup yang terguling di tanjakan Cinomati, Kamis (20/10/2022) [Courtesy of Humas Polres Bantul, diunggah SuaraJogja.id]

"Pengemudi yang tidak tahu kawasan Cinomati hanya mengikuti Google Maps. Memang jalannya lebar akan tetapi pengguna tidak tahu kecuramannya, tidak tahu geometri jalannya seperti apa," jelas Sumariyoto, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Aplikasi Google Maps yang digunakan menuju destinasi ini biasanya akan mengarahkan pengguna kendaraan dari arah Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul ke Patuk, Gunungkidul, DIY untuk melintasi jalur Cinomati, karena meski berupa tanjakan atau turunan curam namun dianggap jalur terdekat dan beraspal.

Untuk itu, Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) mendukung usulan penghapusan jalur Cinomati di Kabupaten Bantul dari Google Maps, karena amat berbahaya untuk dilintasi wisatawan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Saya kira (usulan penghapusan) bagus, karena saya juga tidak merekomendasikan orang lewat di situ karena sangat berbahaya," lanjut Sumariyoto.

Meski demikian, pengurusan penghapusan jalur Cinomati dari Google Map bukan ranah Dishub DIY.

Baca Juga: Tim F1 Tempatnya Bernaung Menyandang Nama Baru, Zhou Guanyu Pamerkan Pet Kesayangan dan Rambut Ala Seniornya

"Ini lebih ke ranah Kominfo, mereka yang punya akses ke Google Maps," imbuhnya.

Menurut Sumariyoto, banyak jalur alternatif menuju wilayah Gunungkidul maupun ke arah objek wisata kawasan Mangunan, Dlingo tanpa harus melewati Jalur Cinomati, Bantul.

Salah satunya melalui Jalan Imogiri-Siluk kemudian menuju Selopamioro dan berakhir di Panggang, Gunungkidul.

"Cuma, bila mencari jalur di Google Maps dan Google Maps selalu mengarahkan yang dekat. Terdekatnya ya Cinomati," tandasnya.

Papan petunjuk sebelum jalur Cinomati di perbatasan Pleret-Dlingo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) [ANTARA/HO-Humas Pemkab Bantul]
Papan penunjuk sebelum jalur Cinomati di perbatasan Pleret-Dlingo Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) [ANTARA/HO-Humas Pemkab Bantul]

Dengan kejadian ini, Dinas Perhubungan DIY memberikan imbauan kepada wisatawan atau pengguna jalan untuk menghindari jalur Cinomati, terlebih pihak ini tidak memiliki personel dengan jumlah memadai untuk ditempatkan di lokasi.

"Kami tidak berani menutup, kami hanya mengimbau. Sekarang kalau tidak ada petugas, kami bikin rambu larangan juga tidak dianggap," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI