Suara.com - Balap Formula E atau e-Prix adalah balap single seater mengandalkan tunggangan Battery Electric Vehicle (BEV) dengan misi mendukung upaya ramah lingkungan dari pentas kompetisi motorsport. Tanpa raungan mesin khas milik kendaraan tipe Intenal Combustion Engine (ICE), jet darat listrik memiliki keunikan tersendiri saat para pembalapnya bertarung dalam posisi attack mode.
Para driver Formula E mempersiapkan strategi di beberapa sektor sekaligus. Seperti memanfaatkan attack mode agar bisa melesat lebih kencang dibandingkan kompetitor, juga kapan masuk pitstop.
Dari layar monitor, penonton bisa menyaksikan, betapa cepat baterai para pembalap bakal bertahan atau terkuras, dan saat menjelang finish bisa disimak berapa persen tenaga listrik tersisa, bahkan menunjukkan angka negatif pertanda sang pembalap melaju habis-habisan dengan strategi yang disusunnya.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi Formula E, balap single seater tenaga listrik pada 2023 mencatatkan pertumbuhan jumlah penonton dibandingkan musim sebelumnya. Basis penggemar internasional Formula E meningkat 17 persen year-on-year (YoY) menjadi 344 juta.
Kilas balik penyelenggaraan balap Formula E 2023 yang berlangsung di Indonesia seperti disaksikan Suara.com, balapan ini juga banyak diminati generasi muda.
Digelar di Sirkuit E-Prix Ancol, Jakarta Utara dalam format double header dua kali dan dua hari balapan, penonton menyimaknya sebagai bagian keseruan kegiatan motorsport di Indonesia dengan skala internasional.
Brand otomotif yang memiliki produk mobil listrik turut serta memamerkan produknya dalam bentuk pameran, dan experience lap di trek sebelum balap Formula E digelar. Senada Hankook sebagai mitra penyelenggara balapan sekaligus pemasok tunggal ban Hankook iON khusus untuk seluruh tim Formula E juga menggelar pameran dan hospitality.
Season 10 Formula E yang segera dipentaskan mulai awal 2024 bakal mengandalkan tunggangan Formula E GEN3 sebagai tunggangan balap tenaga listrik dengan spesifikasi keren: tercepat, teringan, terkuat, dan efisien yang pernah dibuat sampai sat ini.
Untuk musim balap tahun depan, Formula E hadir dengan tema "It's On" dan balap perdana tahun depan dimulai di Mexico City, Meksiko pada 13 Januari 2024.
Baca Juga: Astra Honda Racing School Cetak Calon Rider Kelas Dunia, Praktek Langsung di Kejuaraan HDC
“Kampanye It's On menangkap makna yang membuat Formula E begitu istimewa. Kami menjanjikan balapan penuh keseruan dan nilai motorsport yang seru," jelas Jeff Dodds, CEO Formula E.
Masa depan motorsport ramah lingkungan seiring dengan Formula E yang menetapkan standar inovasi baru menunjukkan komitmen terhadap ajang balap yang mengusung nilai keberlanjutan dan performa tinggi.
“Sebagai satu-satunya olah raga otomotif yang bersertifikat nol karbon sejak awal, kami secara unik menunjukkan kepada dunia bahwa motorsport berperforma tinggi dan keberlanjutan dapat hidup berdampingan dengan kuat,” jelas Jeff Dodds.
Lebih lanjut, It’s On dibangun berdasarkan momentum musim lalu, yang merupakan musim paling kompetitif dalam Kejuaraan Dunia Formula E.
Gelar juara dunia untuk pembalap dan tim tetap berimbang hingga akhir musim, dengan empat pembalap berpeluang menang hingga seri penutup
“Dengan delapan juara berbeda dalam sembilan musim dan perebutan gelar juara dunia yang berlangsung hingga balapan terakhir, Formula E menghadirkan olah raga motorsport paling kompetitif di dunia,” tambah Henry Chilcott, Kepala Pemasaran Formula E.
“Di tahun kesepuluh balapan yang kami gelar, tagline It's On menunjukkan DNA kejuaraan kami yang sangat kompetitif dan mengundang penggemar motorsport di seluruh dunia untuk merasakan Formula E dan melihat seperti apa persaingan sebenarnya,” lanjutnya.
Sebagai catatan, Formula E tahun depan tidak dipentaskan di Tanah Air dengan alasan Indonesia tengah mengadakan pentas demokrasi berupa Pemilihan Umum atau Pemilu.
Semoga di tahun berikutnya akan dipentaskan kembali, dengan menjunjung semangat motorsport, sebagai bagian dari olah raga yang menomorsatukan sportivitas dan murni datang dari dunia otomotif.