Suara.com - Dalam upaya mengurangi dampak perubahan iklim, pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 32 persen pada tahun 2030.
Salah satu cara untuk mencapai target tersebut adalah dengan mendorong penggunaan kendaraan berbasis motor listrik (EV).
Peningkatan adopsi EV di Indonesia pun saat ini terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan data GAIKINDO pada tahun 2022-2023, peningkatan penjualan EV mencapai 49 persen.
Pada tahun 2025, Pemerintah Indonesia menargetkan 20 persen mobil baru berupa EV dan 100 persen total penjualan kendaraan adalah EV pada tahun 2040.
Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Impor Berlaku hingga 2025, Masih Kena PPN 11 Persen
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli mobil listrik. Berdasarakan keterangan Chery Sales Indonesia (CSI), Senin (18/12/2023), berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli mobil listrik:
Pertama lakukan riset, dalam hal ini Anda disarankan untuk membandingkan berbagai jenis mobil listrik yang tersedia di pasaran untuk menemukan mobil yang paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup.
Kedua, pertimbangkan jarak tempuh dan kapasitas baterai kebutuhan berkendara. Jarak tempuh harian yang biasa dilalui perlu diperhatikan.
Jika sering bepergian jauh, pilih mobil listrik dengan jarak tempuh yang cukup.
Ketiga, berkonsultasi dengan dealer terkait fasilitas charging, biaya pemeliharaan dan operasional, dan layanan jaminan dan purna jual.
Baca Juga: Chery Omoda E5 Miliki Konsol Mirip Tangki Pengisian BBM, Apa Fungsinya?
Dealer biasanya akan membantu memberikan informasi dan memahami manfaat memiliki mobil listrik yang tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Terakhir, pastikan kualitas dari baterai diuji dengan standar Worldwide atau Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Cycle/WLTC). Standar ini berfungsi untuk mengukur dan mengevaluasi efisiensi dan kinerja energi dari EV.