10 Tahun Petaka Michael Schumacher, Insan F1 Merasa Kehilangan Meski Ia Ada

Jum'at, 15 Desember 2023 | 13:14 WIB
10 Tahun Petaka Michael Schumacher, Insan F1 Merasa Kehilangan Meski Ia Ada
Michael Schumacher - Lewis Hamilton [Instagram: Michael Schumacher, foto dari AFP/Liu Jin].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam dunia balap termasuk Formula 1 (F1), situasi kecelakaan bisa dialami pembalap saat berlaga di trek atau berada di luar sirkuit.

Disebut paling belakang, penyebabnya bermacam-macam. Baik melibatkan kendaraan bermotor maupun tidak. Contohnya seperti dialami Michael Schumacher. Driver F1 kondang asal Jerman yang mengantongi gelar Juara Dunia F1 tujuh kali (1994-1995, 2000-2004). Ia mengalami petaka saat libur Natal 2013 atau tepat 10 tahun silam di Meribel, Prancis. Ketika itu bersama keluarganya tengah bermain ski dan ia  terjatuh di salju.

Dalam bahasa medis, keadaannya saat mengalami kecelakaan dalam kecepatan kurang dari 30 km per jam itu (bandingkan dengan speed jet darat F1 yang mencapai 372,5 km per jam) disebut sebagai cedera otak hampir fatal dan dalam bahasa sehari-hari disampaikan sebagai "sebuah kasus tanpa harapan".

Potret Mesra Michelle Yeoh dan Jean Todt (Instagram/@michelleyeoh_official)
Jean Todt dan istrinya Michelle Yeoh (Instagram/@michelleyeoh_official)

Salah satu sahabatnya, Jean Todt yang saat Michael Schumacher bertarung di bawah bendera Scuderia Ferrari menjabat sebagai direktur teknik tim menyatakan, "Michael tetap ada bersama kita. Ia berada di tangan yang tepat, dirawat penuh kasih oleh istrinya Corinna, serta kedua anak mereka. Saya memperoleh kesempatan berharga untuk tetap bisa dekat dengannya selama ini. Akan tetapi, ia bukan Michael yang dulu."

Baca Juga: Siapa Teman Hangout Pembalap F1? Pilihan Lewis Hamilton Wow, Jawaban Valtteri Bottas Bikin Kaget

Sehari lalu, Kamis (14/12/2023), film dokumenter berbahasa Jerman yang terdiri dari lima seri, bertajuk Being Michael Schumacher, ditayangkan di Jerman saja melalui ARD media.

Dokumenter ini menjadi yang terbaru, sebelumnya telah dibuat film dokumenter berjudul Schumacher pada 2021 dengan sutradara Hanns-Bruno Kammertöns, Vanessa Nöcker, dan Michael Wech, yang didistribusikan secara internasional via Netflix.

Michael Schumacher saat masih sehat, bersama istrinya Corinna, di rumah mereka di Swiss. [Shutterstock/Oskar Schuler]
Michael Schumacher bersama istrinya Corinna di Swiss [Shutterstock/Oskar Schuler]

Dikutip dari GP Fans, pemungkas 2023 atau Desember ini menandai satu dekade Michael Schumacher mengalami kecelakaan saat bermain ski es di Italia.

Lewis Hamilton, driver F1 dari tim Mercedes mengungkapkan penghormatannya kepada sang senior yang digantikannya di pentas balap jet darat itu.

Setelah Michael Schumacher gantung helm pada 2012 atau setahun sebelum tragedi, Lewis Hamilton--dengan reputasi kini setara Michael Schumacher, juga juara dunia tujuh kali--menggantikan posisinya di tim F1 Mercedes.

Baca Juga: Sirkuit Interlagos Punya Trek Nuansa Magis, FIA Sebut Terjadi Pelanggaran Keamanan di Seri F1 GP Brasil 2023

Sebelumnya Lewis Hamilton balapan di tim McLaren (2007-2012) dan mulai 2013 berlaga membawa bendera Mercedes. Sedangkan Michael Schumacher berada di tim Ferrari (1996-2006) dan beralih ke Mercedes (2010-2012).

Keduanya tidak pernah berbagi podium bersama, namun seperti disebutkan Lewis Hamilton, Michael Schumacher adalah sebuah inspirasi bagi jutaan penggemarnya.

"Ia memenangkan segalanya, saat Ayrton Senna meninggal dunia (1 Mei 1994), Michael Schumacher menjadi juara dunia, kemudian mendominasi periode panjang bersama tim Ferrari. Ia memenangkan segalanya," ungkap Lewis Hamilton memberikan penghormatan kepada salah satu seniornya di F1 itu.

Dikutip dari The Independent, salah satu media kenamaan Britania Raya, driver Lewis Hamilton dan Fernando Alonso--Juara Dunia F1 dua kali--memberikan kontribusi berupa testimoni dalam film dokumenter Being Michael Schumacher.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI