"Harus bisa dibandingkan dengan negara tetangga kita. At least sama dengan tetangga. Apa Thailand ada bea balik nama? Konsumen kita lebih berat beli mobil, ketimbang konsumen di Thailand," beber Bob.
Thailand pada 2022 lalu sudah menjual 1,8 juta unit mobil. Dari jumlah itu, 800.000 diserap pasar dalam negeri dan 1 juta unit diekspor, termasuk ke Indonesia.
Bob Azam mengatakan jika pasar dan produksi mobil Indonesia masih terus stagnan dan berada di bawah Thailand, maka investor akan enggan menanam duitnya di Tanah Air.
"Saya rasa harus ada relaksasi dari pemerintah supaya industri kita bisa leading. Bisa memimpin pasar sekaligus bisa mempengaruhi investasi ke depan," kata Bob.
"Kalau kita pasar produksinya nomor dua terus, mungkin investor akan lari. Ini penting sekali bagi kita untuk take over leadership, produksi tidak hanya domestic market," tutup dia.