Suara.com - Bagi para pencinta otomotif Tanah Air, utamanya yang gemar mengotak-atik tunggangan standar menjadi lebih seru, nama per Eibach sudah tidak asing lagi. Produk asal Jerman ini termasuk salah satu nama kondang di pentas produk aftermarket. Sejak dahulu, para pengguna mobil termasuk para modifikator menjadikan produk ini sebagai pengganti suspensi standar.
Dikutip dari kantor berita Antara, Benjamin Keogh, CEO Asia Pacific Eibach Group mengungkapkan bahwa untuk menyesuaikan kebutuhan pasar di berbagai negara, Eibach mengandalkan kerja sama yang dibangun dengan rekanan mereka di berbagai negara.
Ia menyatakan bahwa Eibach memiliki lebih dari 700 karyawan di seluruh dunia dengan omzet mencapai 120 juta euro pada 2022. Eibach saat ini memiliki kerja sama dengan berbagai rekanan di 80 negara di dunia, termasuk Indonesia dan Tiongkok.
Pabrik Eibach di Tiongkok menopang pengiriman berbagai produk suku cadang mobil ke Indonesia sehingga produk ini merasa cukup dekat dengan pasar terdekat dari kawasan di mana pabrik berada, khususnya di Asia.
![Ilustrasi sparepart otomotif. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/04/03/31453-ilustrasi-sparepart-otomotif.jpg)
"Seperti bila ada permintaan spesial atau ada kebutuhan tertentu yang muncul, kami bisa lebih cepat untuk menanggapinya. Sebagai contoh, misalnya (permintaan) suspensi untuk Fortuner atau Pajero, kami akan melakukan proses riset dan pengembangan. Termasuk proses prototipe, kami bisa jauh lebih cepat daripada kompetitor kami," tandas Benjamin Keogh.
Sementara itu, Wilfried Eibach, Chairman of Eibach Group menekankan bahwa seluruh produk mereka yang dibuat di tiga pabrik di tiga negara berbeda memiliki kualitas yang sama.
"Untuk semua pabrik yang kami miliki, baik yang berada di Jerman, Amerika Serikat, dan China, mesin-mesin yang kami pakai dan bahan mentah yang dipakai adalah setara, sama semuanya jadi tidak ada kualitas yang lebih rendah," tukasnya.
"Contoh, untuk mobil yang ada di Indonesia dan di Jerman tidak ada, kami lakukan pengembangan dan riset sehingga hasilnya bisa memenuhi standar, demikian pula menjalin kerja sama dengan para rekanan kami di berbagai negara. Ini yang dinamakan proses research and development, sehingga bisa memenuhi kebutuhan di negara yang menginginkan produk " jelas Benjamin Keogh.
Ia menambahkan, selain mengedepankan kerja sama dengan rekanan agar menyediakan produk yang sesuai dengan mobil di Indonesia, Eibach, pemasok suku cadang mobil, juga secara aktif memperbarui data terkait ketersediaan produk di distributor.
Sementara itu, dari sisi distributor Eibach di Indonesia, Yudhi Budhitresno, Direktur Utama Mega Arvia mengungkapkan bahwa produk suspensi Eibach paling laku untuk mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia.