Infografis
Suara.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengungkapkan belum akan memproduksi mobil hybrid secar lokal dalam waktu dekat.
Disampaikan Sales & Marketing and After Sales Director HPM, Yusak Billy produksi lokal mobil hybrid dari Honda pastinya melihat dari produk yang memiliki volume besar.
"Tunggu saja, ya. Kalau produksi secara lokal pasti yang volumenya besar," ujar Yusak Billy, di sela peluncuran All New Accord RS e:HEV, di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Honda sendiri baru melengkapi jajaran produk hybrid-nya di Indonesia dengan meluncurkan All New Accord RS e:HEV untuk menemani Honda CR-V Hybrid yang sudah lebih dulu dipasarkan.
Baca Juga: All New Honda Accord Usung Mesin Hybrid, Harganya Hampir Tembus Rp 1 M
Namun demikian, dikatakan Billy, sejauh ini pihaknya belum ada rencana untuk memproduksi All New Accord RS e:HEV secara lokal di pabrik Cikarang, Jawa Barat.
"Impor atau lokal itu tergantung skala ekonomi, karena [sedan] ini kecil sekali atau niche market ya. Jadi, skala ekonominya tidak dapat untuk diproduksi di sini," ungkapnya.
Sebagai infromasi, pemerintah Indonesia baru memberikan insentif hybrid melalui PP No.74/2021 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No.73/2019 Tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai PPnBM.
Melalui aturan ini, mobil hybrid dengan kapasitas silinder 3.000 cc yang mengeluarkan emisi kurang 100 gram per km dikenai pajak penjualan barang mewah (PPnBM) sebesar 15% dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar 40%, menjadi sebesar 6%.
Sedangkan mobil hybrid dengan emisi 100-125 gram per km yang sebelumnya dikenai dasar pengenaan pajak 46 %, atau 7% menjadi 11%.
Baca Juga: Intip Pilihan Mobil Matic Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Bisa Menjadi Pilihan
