Suara.com - PT Astra Honda Motor (AHM) menjadi pabrikan yang konsisten menaungi pembalap muda Indonesia melalui konsep pembinaan yang sistematis, terstruktur dan berkesinambungan sejak 2010.
Tahapan pembinaan berjenjang dimulai sedari usia dini, yakni di bawah 14 tahun melalui program Astra Honda Racing School (AHRS).
Para pembalap muda berlatih menggunakan Honda NSF100, motor yang sesuai untuk dipakai latihan bagi pemula. Mereka juga dibekali dengan pembelajaran materi, baik teknis maupun non-teknis terkait balap.
Setelah melewati tahap dasar, talenta yang potensial akan dibina AHM melalui pembinaan berjenjang, meliputi kejuaraan balap level Asia dan Internasional.
Baca Juga: Mengenal Motor Pertama Honda yang Adopsi Sistem Injeksi dan Cara Perawatannya
Pembalap Binaan AHM Rajai Balap Asia
Untuk tingkat Asia, ada berbagai kejuaraan yang diikuti para pembalap Indonesia di bawah bendera Astra Honda Racing Team (AHRT), yakni Thailand Talent Cup (TTC), Asia Talent Cup (ATC), Asia Road Racing Championship (ARRC), serta Suzuka Endurance Race.
Bahkan baru-baru ini AHM menuai buah manis usai para pembalap muda Indonesia berhasil merajai berbagai ajang balap Asia. Tercatat pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) Rheza Danica Ahrens resmi menyandang gelar juara Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 kelas Asia Production (AP250) untuk kedua kalinya.
Pencapaian ini didapatkan setelah menyelesaikan balapan pamungkas di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (13/2).
Raihan juara ARRC ini sekaligus mengukuhkan kejayaan pembalap Astra Honda merajai kejuaraan-kejuaraan Asia bergengsi sepanjang tahun ini yang dilengkapi raihan Veda Ega Pratama sebagai juara Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2023 dan Decksa Almer Alfarezel sebagai juara Thailand Talent Cup (TTC) 2023.
Baca Juga: Honda Siapkan Investasi Rp 52,6 Triliun Khusus Pengembangan Motor Listrik
Gelar juara yang didapatkan semakin lengkap dengan catatan sejarah baru yang dipersembahkan para pebalap Astra Honda yang turun pada kelas AP250.
CBR250RR produksi AHM mengantarkan ketiga pembalap yakni Rheza, Herjun Atna Firdaus, dan Veda mampu menyapu bersih posisi tiga klasemen teratas pebalap di musim 2023 sejak seri kedua pada bulan Mei.
CBR250RR membantu membuat sejarah lainnya yang dicetak AHRT sebagai tim balap Indonesia yang berhasil meraih lima kali juara kelas AP250. AHRT mampu mendominasi peraihan juara tim pada tahun 2017, 2018, 2019, 2022 dan 2023 melalui pengelolaan tim balap yang professional dalam pengembangan setting mesin balap yang disesuaikan dengan karakter setiap pebalap dan pengelolaan kompetensi para pebalap Astra Honda
Prestasi terbaik anak bangsa Indonesia didapatkan pada seri keenam ARRC. Pada seri penutup ini, Veda tampil impresif sejak sesi latihan bebas serta sesi kualifikasi yang berhasil menempati posisi pertama catatan waktu terbaik 1:51.528. Disusul oleh Rheza pada posisi kedua dan Herjun pada posisi keempat dengan catatan waktu 1:51.693 dan 1:51.894.
Sedangkan pada ajang ARRC kelas Supersport (SS600) juga tidak kalah menarik. M. Adenanta Putra yang start dari posisi ke-10 mampu menyelesaikan balapan dengan finis di posisi ke-6.
Pada race kedua (3/12), Adenanta terjatuh saat sesi pemanasan. Ia tidak mampu menyelesaikan balapan akibat cedera. Arbi yang masih beradaptasi dengan CBR600RR dapat menyelesaikan balapan di posisi ke-9.
Hingga seri terakhir, Adenanta yang mengikuti kelas SS600 di tahun pertamanya berhasil menempati peringkat ke-7 dengan poin 89. Pembalap asal Magetan ini berhasil memberikan prestasi terbaiknya melalui raihan podium ketiga pada seri Mandalika, Indonesia bulan Agustus lalu.
Selain prestasi dari pembalap muda Astra Honda, Andi Farid Izdihar yang merupakan pembalap binaan PT AHM dan saat ini berjuang dengan Honda Asia-Dream Racing juga memberikan prestasi membanggakan untuk Indonesia.
Start dari posisi pertama pada race pertama di seri pamungkas kelas Asia Superbike (ASB1000), Andi langsung mengukir prestasi tertinggi dengan mendapatkan podium pertama setelah berjuang keras hingga tikungan terakhir.
Pada race kedua, pembalap yang akrab dipanggil Andi Gilang ini kembali menunjukkan performa yang sangat baik dalam bersaing dengan 2 pebalap lainnya, namun balapan sempat dihentikan akibat pebalap yang terjatuh pada lap kesebelas. Berdasarkan posisi terakhir menyentuh garis finis, Andi berhasil meraih podium kedua.
Pada musim perdananya di kelas ASB1000, Andi Gilang langsung berhasil menunjukkan performa handalnya dengan menyumbang 1 kali podium pertama dan 3 kali podium kedua dengan total raihan poin sebesar 178,5, sehingga mengantarkannya menduduki posisi ketiga klasemen.