Suara.com - Variable Valve Actuation (VVA) merupakan inovasi terkini dari Yamaha yang menjanjikan peningkatan performa pada sejumlah motor unggulan mereka. Teknologi ini pertama kali diperkenalkan ke publik bersamaan dengan peluncuran Yamaha NMAX di Indonesia pada tahun 2015. Sejak saat itu, VVA telah menjadi fitur andalan Yamaha yang diimplementasikan dalam berbagai model motor, termasuk di antaranya Yamaha R15, MT15, dan XSR. Begini rinciannya dikutip dari Yamaha Deta.
Eksklusivitas VVA pada Motor Yamaha
VVA bukanlah sembarang teknologi, karena hanya dapat diaplikasikan pada motor Yamaha bermesin 4 tak. Fitur canggih ini mengubah durasi, timing, dan lift valve pada mesin, menghasilkan grafik peak performance yang lebih stabil. Tidak hanya meningkatkan performa, VVA juga diakui dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
Keunggulan Mesin dengan VVA
Baca Juga: Ganti Oli Motor Berapa KM? Apa Tanda Waktunya Ganti Oli?
1. Torsi Merata: Motor Yamaha dengan VVA mampu mendistribusikan torsi secara merata, baik dalam kondisi macet dengan putaran mesin rendah maupun dalam kecepatan tinggi dengan putaran mesin atas.
2. Kecepatan Saat Cornering Meningkat: Dengan tenaga yang maksimal, motor VVA memberikan keunggulan saat melewati tikungan, baik itu di dataran lurus, tanjakan, atau turunan.
3. Tenaga Maksimal dengan Kemudahan: Berkat distribusi torsi yang merata, pengendara dapat mencapai tenaga maksimal dengan lebih mudah dan responsif.
4. Irit Bahan Bakar: Meskipun menghasilkan tenaga ekstra, VVA tetap menjaga efisiensi konsumsi bahan bakar, menjadikannya pilihan yang ekonomis.
Cara Kerja Variable Valve Actuation
Baca Juga: Widih, Wali Kota Semarang Bagi-bagi 177 Motor Seharga Rp 26 Juta ke Lurah, Anggarannya Sampai Rp8 M!
VVA bekerja melalui komponen bernama solenoid actuator yang menggerakkan dua profil camshaft secara bersamaan. Fungsi utamanya adalah mengoptimalkan tenaga pada putaran bawah dan atas mesin. Sebagai pengatur klep, VVA mengontrol bukaan valve untuk menyusun suplai bahan bakar ke dalam ruang bakar.
Dalam praktiknya, VVA memiliki dua durasi noken as dengan tujuan yang berbeda. Durasi pertama berfokus pada konsumsi bahan bakar pada putaran rendah, sementara durasi kedua memaksimalkan tenaga pada putaran tinggi. Aktivasi VVA bervariasi tergantung pada jenis motor, di mana pada Yamaha NMAX, misalnya, VVA akan aktif pada putaran 6.000 RPM, sedangkan pada Yamaha R15, aktivasi terjadi pada putaran mesin 7.400 RPM.