Suara.com - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 (COP 28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (1/12/2023) Paviliun Indonesia menggelar sebuah diskusi bertema E-Mobility: Balancing Sustainability and Growth in Critical Supply Chains.
Dikutip dari kantor berita Antara, Dannif Danusaputro, Direktur Utama Pertamina New Renewable Energy atau Pertamina NRE menyatakan akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.
"Kami akan menjadi pemain utama dari infrastruktur, pengisian daya dan seluruh proses rantai pasok kendaraan listrik," paparnya dalam rilis resmi.
Daniff Danusaputro menyebutkan bahwa Pertamina NRE akan mengembangkan kendaraan listrik roda dua. Juga sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan ride-hailing di Indonesia.
Kerja sama ini meliputi pengembangan operator armada, pengemudi, dan pengisian daya. Lantas Pertamina NRE juga akan mengembangkan battery pack untuk kendaraan roda dua.
Sementara itu, untuk solusi mobilitas berkelanjutan, pada November 2023, Pertamina NRE telah menjalin kerja sama dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk.
Kedua perusahaan memperkenalkan inovasi model Electric Mobility as a Service (e-MaaS) dalam rangka membantu upaya adopsi kendaraan listrik untuk layanan transportasi umum kota.
Model e-MaaS menawarkan pembiayaan fleksibel untuk pengoperasian dan pemeliharaan bus kendaraan listrik.

Dengan demikian model e-Maas ini akan mengurangi ketergantungan pendanaan dari pemerintah sehingga menghemat biaya penyediaan kendaraan ramah lingkungan di kota-kota besar.
Direktur Utama Pertamina New Renewable Energy atau Pertamina NRE tadi juga menjelaskan bahwa Model e-MaaS tidak terbatas pada kendaraan saja.