Indonesia Ingin Unggul di Sektor Otomotif, Ini Wacana Membangun Produk Nasional dan Cinta Buatan Negeri Sendiri

Sabtu, 02 Desember 2023 | 13:42 WIB
Indonesia Ingin Unggul di Sektor Otomotif, Ini Wacana Membangun Produk Nasional dan Cinta Buatan Negeri Sendiri
Presiden Joko Widodo meninjau produk ekspor Toyota Fortuner dalam acara "Pelepasan Ekspor 2 Juta Unit oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan Ekspor Perdana Fortuner ke Australia", sebagai ilustrasi produk buatan negeri sendiri [PT TMMIN].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia merupakan negeri kaya dengan sumber daya alam mineral. Sekira 30 persen bahan baku pembuat baterai Electric Vehicle (EV) ada di Tanah Air. Dengan proses pengolahan material dalam negeri, kemudian diekspor dalam bentuk setengah jadi atau jadi, bakal menjadikan kita sebagai salah satu pemain penting penghasil sumber daya atau tenaga kendaraan listrik.

Di sisi lain, Indonesia sebagai pasar subur bagi berbagai perusahaan otomotif mestinya bisa menjadikan negeri sendiri juga bangga dengan produksi yang dibuat secara nasional untuk pasar global. Sehingga pada akhirnya negara kita tidak sebatas menjadi pengguna, namun sebagai pemain. Yaitu pihak yang memasok dalam rantai pasok material dan komponen otomotif, sampai penghasil produk jadi untuk dipasarkan ke berbagai negara.

Dikutip kantor berita Antara dari perbincangan dengan pakar otomotif Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, Indonesia memiliki potensi untuk memasukkan namanya sebagai salah satu negara pemain dalam industri otomotif dunia.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau proses ekspor mobil di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). (Agus Suparto)
Presiden Joko Widodo meninjau proses ekspor mobil di Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). (Agus Suparto)

Bagi Indonesia, dunia otomotif bukan hal baru karena sejak awal abad ke-19 telah menjadi bagian dari industri otomotif global. Yaitu saat cita-cita Indonesia untuk memiliki industri otomotif lokal ditanamkan  para pemangku kebijakan 1950-an, di masa Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ir. Loah.

Ia mendirikan NV Indonesia Service Company (ISC), yang memiliki mimpi agar Indonesia tidak menjadi “tukang warung” yang menampung barang dagangan dari pengusaha dan pedagang asing. Akan tetapi berbuat lebih konkret agar Indonesia memiliki keandalan dalam menciptakan dan memasarkan kendaraan buatana negeri sendiri.

Fast forward ke masa kini, tibalah Indonesia di pasar EV dan niatan menjadi pemain utama di era mobil listrik terus dicanangkan. Kebiasaan menggunakan produk luar negeri hingga saat ini menjadi suatu tantangan dalam membentuk ekosistem kendaraan dalam negeri. Kesadaran untuk beralih ke produk dalam negeri harus lebih digencarkan dengan berbagai cara.

Antara lain mempromosikan produk sendiri kepada masyarakat setempat hingga akhirnya terbentuk rasa cinta secara nasional dalam menggunakan produk dalam negeri.

 Pekerja menata sepeda motor listrik Gesits yang telah selesai dirakit di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021) [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa]
Sepeda motor listrik Gesits buatan Indonesia yang telah selesai dirakit di pabrik PT Wika Industri Manufaktur (WIMA), Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021) [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa]

Brand awareness ini penting jika ingin memiliki industri otomotif dalam negeri seperti negara-negara di Asia pada umumnya yang telah lebih dahulu memiliki brand otomotif lokal dan sudah mendunia.

Merek-merek otomotif lokal mereka dihadapkan sejumlah tantangan khusus yang tidak akan mudah, namun bukan berarti tidak bisa diatasi.

Baca Juga: Obituari Kiki Fatmala: Bongkar Mesin Atasi Mobil Mogok Sampai Cuci Kendaraan Masa Pandemi

Dipaparkan oleh Yannes Martinus Pasaribu, setidaknya ada sederet tantangan yang wajib dihadapi dengan bijak oleh Pemerintah jika memang ingin benar-benar memiliki merek sendiri dalam industri otomotif roda empat mau pun roda dua. Berikut gambarannya:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI