Suara.com - Inabuyer EV Expo 2023 di Jakarta yang berlangsung tiga hari di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta menghasilkan sederet perolehan positif.
Seperti disampaikan Budi Setiyadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) bahwa sederet negara tetangga yang menyatakan minat dan mendukung industri EV atau Electric Vehicle alias kendaraan listrik di Indonesia.
Antara lain bisa disimak dari kehadiran perwakilan Tiongkok, Thailand, serta Vietnam di venue penyelenggaraan pameran dan bursa penjualan sepeda motor tenaga listrik di Jakarta itu. Sebagai catatan, kegiatan ini baru dipentaskan satu kali.
Dikutip dari kantor berita Antara, Inabuyer EV Expo 2023 mencatatkan beberapa peningkatan transaksi dan komitmen dari pihak buyer, yang meliputi Kementerian/Lembaga, swasta, maupun perorangan, dengan para pelaku atau pemilik brand EV yang hadir dalam pameran ini.
Baca Juga: Tiga Gaya Berkendaraan Capres yang Bakal Maju ke Pemilu 2024, Mulai Rantis sampai Motor dan Sepeda
"Inabuyer EV Expo 2023 mencatatkan nilai transaksi B2C (Business to Customer) sebanyak 156 unit dengan nilai sebesar Rp 2,09 miliar serta potensi B2B (Business to Business) dan B2G (Business to Government) sebanyak 32.431 unit dengan nilai Rp 423 miliar," jelas Budi Setiyadi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan industri kendaraan listrik atau EV di Indonesia mampu menciptakan ekonomi baru dan peluang besar bagi UMKM dalam menciptakan lapangan kerja yang inovatif.
"EV mampu menciptakan ekonomi baru sehingga harus ditumbuhkan untuk menciptakan lapangan kerja. Karena selama ini, sebanyak 97 persen lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro informal. EV menjadi ekonomi baru setelah industri kelapa sawit yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi nasional," jelas Menkop UKM Teten Masduki dalam acara Inabuyer EV Expo 2023.
Menkop UKM menilai pelaku UMKM bisa terlibat dalam rantai pasok ekosistem kendaraan listrik baik sebagai penyedia suku cadang, distributor, dealer, penyedia layanan pengisian daya, bengkel konversi kendaraan listrik, dan berbagai turunan usaha lainnya.
raintai pasok ini disebutnya bukan semata untuk memberikan keberlanjutan usaha, namun mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik yang lebih inklusif.
Baca Juga: Penjualan Kendaraan Tembus Rp 6,71 T Namun Baru 2,91 Persen di Antaranya Bertenaga Listrik
"Saya dari awal meyakini industri EV akan mengubah struktur industri otomotif dunia, termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia punya market besar. Bahkan bukan tidak mungkin, nantinya pedagang es krim, pedagang bakso dan sate tidak lagi pakai gerobak, namun menggunakan motor listrik," tandas Teten Masduki.
Optimisme ini didukung oleh pertumbuhan industri EV yang dalam tiga tahun terakhir sudah mencatatkan 58 brand melakukan produksinya di dalam negeri. Bahkan di antaranya memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60 persen, lebih tinggi dari aturan TKDN sebesar 40 persen.
"Karena penyediaan bukan hanya untuk lembaga Pemerintahan namun secara perorangan. Kami mendukung lingkungan yang lebih baik. Serta memunculkan lebih banyak lagi pelaku UMKM, di mana nanti kebutuhan sparepart-nya diproduksi dengan konsep rantai pasok. Saya optimis kita bisa bersaing dengan brand besar dari luar negeri, baik dari sisi harga maupun kualitas," lanjut Teten Masduki.
Inabuyer EV Expo 2023 juga menghasilkan mandatory K/L termasuk BUMN untuk secara bertahap mengganti kendaraan konvensional menjadi kendaraan bermotor listrik.
“Saya harap, kalau bisa harus ada tim pengawas dalam menjalankan mandatory ini. Kami pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves)," ujarnya lagi.
Sebagai catatan, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan Indonesia menuju Net Zero Emission atau NZE 2060. Di saat itu diharapkan seluruh bahan bakar kendaraan bermotor telah menggunakan energi terbarukan atau non-fossil atau non-BBM (Bahan Bakar Minyak).
Dengan demikian polusi udara bisa ditekan, sementara lingkungan hijau semakin luas dan dipertahankan. Konsep ruang hijau dan kendaraan ramah lingkungan ini diterapkan pula di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Kecamatan Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
IKN Nusantara akan menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya di Indonesia dalam mengimplementasikan kota masa depan yang ramah lingkungan, hemat energi, mandiri, dan berkelanjutan.