Lulusan Vokasi Kemenperin Siap Serbu Lapangan Kerja Industri Otomotif

Kamis, 30 November 2023 | 13:50 WIB
Lulusan Vokasi Kemenperin Siap Serbu Lapangan Kerja Industri Otomotif
Aktivitas perakitan mobil di sektor otomotif Tanah Air [Kemenperin via ANTARA].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung pengembangan industri otomotif nasional agar semakin inovatif dan berdaya saing global. Salah satunya upayanya adalah dengan penyediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, melalui peran unit pendidikan vokasi yang memiliki konsentrasi di bidang otomotif.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan mengatakan, kinerja industri otomotif nasional cukup positif.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari industri alat angkutan atau otomotif sebesar Rp55,47 triliun pada kuartal III tahun 2023.

"Nilai tersebut naik 7,31% dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp51,69 triliun," ujar Masrokhan pada acara Wisuda Politeknik STMI Jakarta, dikutip Kamis (30/11/2023).

Baca Juga: Indonesia Pasar Besar Bagi Brand Dunia, Pemerintah Berharap Ekosistem Otomotif Lokal Ikut Berkembang

Tahun ini, Politeknik STMI Jakarta melepas 385 lulusan, yang terdiri dari 315 lulusan Sarjana Terapan dan 70 lulusan Program Setara D1. Dari jumlah tersebut, sebanyak 66% lulusan telah bekerja sebelum wisuda, dengan target 100% para alumninya sudah bekerja semua setelah enam bulan di wisuda.

Terdapat empat jurusan Sarjana Terapan di Politeknik STMI Jakarta, yakni jurusan Teknik Industri Otomotif, Sistem Informasi Industri Otomotif, Administrasi Bisnis Otomotif, dan Teknik Kimia Polimer.

Kampus ini menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi dual system dengan pola 5-2-1 untuk seluruh program Sarjana Terapan, yaitu 5 semester belajar di kampus, 2 semester belajar dan praktik di industri, serta 1 semester untuk tugas akhir.

Sementara itu Kepala BPSDMI mengakui bahwa pola kerja masyarakat di dunia terus berubah seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat. Karena itu, diharapkan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan cepat.

"Disrupsi di berbagai sektor menuntut adaptasi yang cepat dengan munculnya pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan penguasaan keahlian baru. Terus melakukan adaptasi dengan perkembangan industri global," terangnya.

Baca Juga: Kewirausahaan Sektor Otomotif Berpotensi Mendukung TKDN, Bagaimana Peluangnya di Masa Depan Indonesia?

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, Politeknik STMI Jakarta terus melakukan penguatan kerja sama dengan industri. Pada tahun 2023, terdapat 64 industri yang telah bermitra dengan Politeknik STMI Jakarta. Angka tersebut meningkat dari 44 mitra industri pada 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI