Honda HR-V Kena Recall Karena Masalah Sabuk Pengaman

Selasa, 28 November 2023 | 15:35 WIB
Honda HR-V Kena Recall Karena Masalah Sabuk Pengaman
Ilustrasi Honda HR-V (ANTARA/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Honda melakukan penarikan kembali atau recall lebih dari 300.000 unit kendaraan di Amerika Serikat karena masalah sabuk pengaman untuk model Accord dan HR-V.

Menurut keterangan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), Honda Accord dan HR-V terdamapak merupakan model produksi model tahun 2023-2024.

Penyebabnya karena hilangnya bagian pada pretensioner sabuk pengaman depan yang dapat meningkatkan risiko cedera dalam kecelakaan.

Fungsi pretensioner sangat vital dalam mencegah risiko cedera karena sistem ini dengan cepat menarik seatbelt saat terjadi tabrakan dan efektif menahan gaya dorong penumpang.

Baca Juga: Harga Honda Scoopy 2023 Lengkap dengan Spesifikasinya

Melansir Carscoops, Selasa (28/11/2023), NHTSA mengungkapkan pretensioner pada Accord dan HR-V mungkin tidak dilengkapi dengan pengait yang menahan quick connector dan wire plate. Hal ini dapat mengakibatkan bagian penumpang sulit dikendalikan dengan baik saat terjadi kecelakaan.

Dalam hal ini komponen sabuk pengaman yang tedapat pada Honda Accord dan HR-V dibuat oleh Joyson Safety Systems. Permasalahan ini pertama kali ditemukan pada bulan Mei 2023.

Honda kemudian menerima komponen terdampak pada bulan September dan memulai penyelidikan, yang akhirnya diputuskan untuk melakukan recall.

Produsen mobil asal Jepang ini juga telah mendapat tujuh laporan klaim garansi terkait masalah sabuk pengaman. Namun sejauh ini belum terdapat laporan cedera atau yang menyebabkan kematian.

Pemilik kendaraan dengan model terdampak diminta untuk segera datang ke bengkel resmi Honda untuk melakukan perbaikan.

Baca Juga: Bos Dorna Wacanakan Ubah Aturan MotoGP Demi Selamatkan Honda dan Yamaha

Honda memperkirakan hanya ada 1 persen dari 303.770 unti kendaraan yang terkena dampak. Namun jumlah tersebut masih sekitar 3.038 unit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI