Belum Terbentuknya Pasar Mobil Listrik Bekas Dinilai Jadi Penghambat Transisi EV di Indonesia

Minggu, 26 November 2023 | 19:16 WIB
Belum Terbentuknya Pasar Mobil Listrik Bekas Dinilai Jadi Penghambat Transisi EV di Indonesia
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lambatnya transisi kendaraan listrik (EV) di Indonesia dinilai dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya dikakatan belum terbentuknya pasar mobil listrik bekas.

Menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Eddy Soeparno, pasar mobil listrik bekas merupakan salah satu faktor yang cukup banyak berpengaruh pada perkembangan industri mobil listrik di Tanah Air.

Pasar kendaraan bekas dianggap sebagai hal yang penting dalam sebuah perkembangan industri otomotif. Ini akan memberikan kenyamanan kepada konsumen yang hendak membeli sebuah kendaraan.

Hal ini dianggap perlu apabila ingin kendaraan listrik berkembang lebih pesat di Indonesia.

Baca Juga: Garansi Baterai Seumur Hidup Wuling Binguo EV Ternyata Bisa Gugur Karena Hal Ini

Mengingat saat ini masyarakat Tanah Air memikirkan harga jual kembali sebelum memutusan untuk membeli sebuah kendaraan baru.

"Pasar mobil listrik bekas, hari ini saya kira masih belum ada. Jadi kita nggak tahu. EV ini bagus menurut saya dan juga penting, tapi ekosistemnya itu betul-betul harus matang,” kata Eddy Soeparno, dikutip Minggu (26/11/2023).

Faktor lainnya, sambung Eddy, lambatnya transisi kendaraan listrik adalah ketersediaan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), layanan servis dan aftersales mobil listrik. Menurutnya, dengan tersedianya SPKLU fast charging mampu mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke kendaraan listrik.

"Saya kira, kalau kita berbicara EV hari ini, ada beberapa tantangan, pertama adalah SPKLU. Apalagi yang tipenya fast charging, jangan sampai kita misalnya melakukan perjalanan dari Jakarta ke Surabaya, terus isi baterai di SPKLU (ternyata) nunggunya (sampai) dua jam," paparnya.

Selain itu, Eddy mengatakan baterai juga menjadi isu penting bagi kendaraan listrik. Harga baterai mobil listrik yang mahal membuat masyarakat belum bersedia beralih ke kendaraan listrik.

Baca Juga: Wuling Binguo EV Memungkinkan untuk Gunakan Fitur Perintah Suara

"Soal ketahanan baterai, kita harus mengetahuinya, termasuk juga biaya penggantiannya, karena baterai itu komponen terbesar di sebuah EV. Ketiga adalah service dan maintenance," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI