Indonesia Miliki 30 Persen Cadangan Nikel Dunia, Bisa Jadi Pemain Strategis

Sabtu, 25 November 2023 | 23:23 WIB
Indonesia Miliki 30 Persen Cadangan Nikel Dunia, Bisa Jadi Pemain Strategis
Ilustrasi Mobil Listrik(Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat Liliek Widodo, Direktur Industri Logam Kemenperin dalam acara diskusi daring bertajuk "Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia" di Jakarta, awal pekan ini menyatakan Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki cadangan nikel besar. Yaitu 21 juta ton atau 30 persen dari cadangan dunia. 

Hal ini membuat negara berpotensi sebagai pemain strategis dalam industri baterai lithium di dunia. 

Baterai mobil listrik hasil kemitraan Volvo-Northvolt [Volvo via ANTARA].
Baterai mobil listrik hasil kemitraan Volvo-Northvolt sebagai ilustrasi [Volvo via ANTARA].

Di mana diperkirakan hingga 2030 kebutuhan nikel untuk material baterai kendaraan listrik atau Electric Vehicle alias EV akan terus meningkat.

Dikutip dari kantor berita Antara, program bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) kendaraan roda dua dan kebijakan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan roda empat memberikan dampak positif terhadap penjualan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV).

Baca Juga: Asuransi Astra Selenggarakan Little Financial Master & Emergency Roadside Assistance Tour di Kelapa Gading

"Untuk Program PPN DTP roda empat terbukti memberikan dampak positif terhadap penjualan kendaraan BEV, dapat dibuktikan dengan penjualan pada kuartal kedua sejumlah 4.628 meningkat sebesar 176 persen dibandingkan kuartal pertama sebelum insentif," jelas Liliek Widodo, Direktur Industri Logam Kemenperin saat membacakan pemaparan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Begitu pula penjualan kuartal 3 sebesar 4,257 unit meningkat sebesar 154 persen jika dibandingkan dengan kuartal pertama sebelum insentif," tambahnya.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan untuk mendorong percepatan mobil listrik, pemerintah telah menerbitkan dua program terbaru. 

Yaitu bantuan untuk pembelian kendaraan roda dua KBLBB senilai Rp 7 juta dan program PPN ditanggung pemerintah roda empat atau lebih sebesar 10 persen pemotongan pajak.

"Program bantuan KBLBB roda dua telah disalurkan sebesar 12.350 unit. Penjualan ini meningkat sebesar 9.900 unit atau 41,3 persen sejak diberlakukan Permenperin No.21/2023 tentang Perubahan Persyaratan pada program tadi," kata Liliek Widodo.

Baca Juga: Ada Dua Opsi Sumber Tenaga Penggerak Mobil Listrik, PLN Sebarkan 21 Unit Green Hydrogen Plant

Kemenperin mencatat bahwa saat ini perusahaan kendaraan listrik yang ada di Indonesia berjumlah 5 perusahaan untuk bus listrik berkapasitas 2.480 unit per tahun, sebanyak 4 perusahaan mobil listrik berkapasitas 37 ribu unit per tahun.

Juga sebanyak 53 perusahaan motor listrik roda dua dan tiga berkapasitas 1.451 juta unit per tahun.

"Kami berupaya mendorong dan meningkatkan pemakaian kendaraan listrik berbasis baterai di dalam negeri," lanjut Liliek Widodo.

Investasi untuk KBLBB juga terus dipercepat sehingga akan tumbuh industri baterai listrik dalam negeri yang akan memanfaatkan sumber daya alam nikel besar dengan berbagai produk mineral lainnya. 

"Hal ini untuk mendapatkan nilai tambah yang memadai dan optimal untuk kesejahteraan masyarakat dan negara," pungkas Liliek Widodo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI