"Ini tidak hanya untuk memastikan bahwa ketersediaan itu akan tetap stabil, dan otomatis program pemerintahnya sukses ya," tuturnya.
Sementara itu, secara keseluruhan, untuk mendorong pembentukan ekosistem kendaraan listrik sekaligus menjadikan Indonesia kembali menjadi pemimpin elektrifikasi di Asia Tenggara, Hyundai menyebut akan meningkatkan kapasitas produksi mobil listrik hingga 250 persen pada 2024.
Saat ini kapasitas atau kemampuan produksi mobil listrik di HMMI Cikarang, Jawa Barat, mencapai 20.000 per tahun dan akan ditingkatkan menjadi 70.000 unit mobil listrik di 2024.
Untuk penjualan berbagai produk Hyundai, Astrid menjelaskan saat ini Jawa Barat menjadi provinsi ke dua dengan penjualan tertinggi di nasional yakni 19,6 persen.
"Dari 19,6 persen ini, Kota Bandung itu mendapat 37 persen , kedua kota Bogor sekitar 29,8 persen kemudian di ikuti Depok hampir 20 persen," ujarnya.
Yang menjadi tulang punggung penjualan di Jawa Barat, tambah Astrid, adalah Stargazer, Creta, dan Ioniq yang merupakan mobil listrik.
"Sepanjang 2023 dari Januari hingga Oktober, dijual 689 unit Stargazer, kemudian Creta 328 unit, dan Ioniq itu 214 unit. Dengan regulasi itu kita juga sebisa mungkin memastikan produksi mobil listrik stabil dan mudah-mudahan Bandung bisa melejit melewati Jakarta," tuturnya.