Suara.com - Bagaimanakah serunya nonton balap Formula E? Pertama, tentu saja membawa penonton kepada dimensi baru, karena balap single seater satu ini mengandalkan baterai sebagai sumber utama, bukan bahan bakar fosil atau BBM (Bahan Bakar Minyak).
Dalam kejuaraan ini ada strategi yang dinamakan Attack Mode, di mana tunggangan bisa boost dan melaju lebih kencang. Tentunya dengan konsekuensi tenaga listrik di baterai tersedot lebih cepat.
Ada beberapa kesempatan pembalap melakukan aktivasi mode kencang itu, ditandai dengan marker biru pada tunggangan mereka. Lantas simak di leader board, seberapa cepat konsumsi baterai terjadi, sampai baterai drain atau habis, bahkan terkadang tertulis angka minus.
Kedua, bila di sebuah kota balapan digelar secara double-header atau dua kali dalam dua hari sekaligus dua seri, yang membuat keseruan juga digandakan. Pasalnya driver dengan prestasi juara di salah satu hari belum tentu esok harinya juara lagi, bahkan kondisi baterai bisa tekor sehingga kalah jauh dari posisi sebelumnya.
Hal ini salah satunya bisa dibuktikan dalam gelaran Gulavit Formula E ABB FIA World Championship 2023 di Sirkuit Internasional E-Prix Ancol, Jakarta beberapa saat lalu.
Mitch Evans yang mengalami DNF (Did Not Finished) hari pertama mampu merangsek di podium ketiga pada balapan hari kedua.
Sayangnya, berdasar percakapan Suara.com dengan Hankook sebagai mitra balap Formula E ABB FIA World Championship sekaligus pemasok ban Hankook iON Race Tire untuk kejuaraan ini, balap single seater tenaga listrik tadi akan absen hadir di Jakarta pada 2024.
Kemudian, dikutip dari kantor berita Antara, balapan Formula E yang direncanakan digelar pada 8 Juni 2024 di Sirkuit Internasional E-Prix Ancol batal karena Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Lantas ke manakah mesti mencari pengganti nonton seri Jakarta yang batal?
Formula E ABB FIA World Championship digelar di berbagai negara dengan konsep sirkuit jalan raya atau trek dalam kota.
Untuk seri Asia, Kota Shanghai di Tiongkok bakal menjadi tuan rumah kejuaraan balap listrik Formula E untuk pertama kali pada Mei 2024.
Kota Shanghai sendiri adalah markas bagi sederet brand mobil listrik kondang. Termasuk Tesla Incorporation yang memiliki CEO Elon Musk.
"Menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi Formula E untuk menggelar balapan pertama di Shanghai pada Mei mendatang," jelas Jeff Dodds, CEO Formula E dalam keterangan resmi.
Untuk seri yang digelar di Shanghai, Tiongkok tahun depan, trek adalah Sirkuit Internasional Shanghai dengan format balapan double-header atau dua hari kejuaraan, yaitu 25-26 Mei 2024.
Balapan pertama Formula E di Tiongkok digelar di Beijing pada September 2014. Sejak itu, negara itu telah menyelenggarakan tujuh kali balapan Formula E di Kota Sanya dan Hong Kong, dan terakhir pada Maret 2019. Untuk Shanghai, acara akan dipentaskan perdana tahun depan.
"Kami akan menandai sepuluh tahun olah raga sport motorsport yang terus mendobrak batasan, termasuk digelar di Shanghai yang selaras dengan prestasi Tiongkok sebagai pemimpin global dalam pengembangan dan adopsi kendaraan listrik," lanjut Jeff Dodds.
Kemudian, Alex Hui, Chairman ERT Team sebagai salah satu kontestan balap ini menyatakan pihaknya antusias untuk musim mendatang, di mana mereka akan balapan di rumah sendiri atau home race.
"Sebagai tim Tiongkok yang telah menjadi bagian dari Formula E World Championship sejak awal, kami sangat bersemangat untuk berkompetisi dalam gelaran home race ini," tambah Alex Hui.
"Semua orang di tim sudah bekerja keras untuk musim balap lalu dan untuk musim mendatang. Dua driver kami, Dan Ticktum dan Sérgio Sette Câmara berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk fans di Kota Shanghai. Mereka mulai latihan di simulator yang memetakan tantangan Sirkuit Shanghai," tukasnya.
Season kesepuluh Formula E akan dimulai di Mexico City pada 13 Januari 2024. Sebelum balapan, para pembalap telah melakukan uji coba di Sirkuit Valencia, Spanyol sebulan lalu (23-27/11/2023).