Suara.com - Hyundai dan Kia harus melakukan penarikan kembali atau recall sebanyak 6,4 juta unit kendaraan akibat ditemukan kebocoran minyak rem yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Aliansi mobil asal Korea Selatan ini sebenarnya sudah melakukan kampanye recsll sejak 2016 untuk masalah sistem pengereman antilock braking atau ABS dan Unit Kontrol Elektronik Hidraulik (HECU) yang diproduksi oleh pemasok suku cadang yang sama.
Kedua produsen mobil ini mengatakan, kebocoran minyak rem dapat menyebabkan korsleting listrik yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Hyundai pada September mengatakan, pihaknya memiliki laporan mengenai 21 kebakaran dan 21 insiden termal lainnya sejak 2017.
Baca Juga: Menanti Kehadiran Mobil Listrik Murah dari Hyundai
Sementara Kia, memiliki laporan setidaknya 10 kebakaran dan insiden yang terkonfirmasi.
Sementara itu, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat menegaskan, pihaknya membuka permintaan audit untuk mengevaluasi ketepatan waktu pengambilan keputusan cacat Hyundai dan Kia, serta kepatuhan terhadap persyaratan pelaporan.
Atas temuan tersebut, Hyundai mengatakan, pihaknya selalu menempatkan keselamatan pelanggan dan karyawan sebagai prioritas utama dalam segala hal yang dilakukan.
Kia pun mengaku siap bekerja sama dengan NHTSA selama proses penyelidikan berlangsung.
Sebelumnya, pada September Hyundai dan Kia telah melakukan recall sebanyak 3,37 juta unit kendaraan di Negeri Paman Sam karena risiko kebakaran mesin, dan meminta pemilik untuk parkir di luar dan jauh dari bangunan sampai perbaikan selesai.