Suara.com - Tren kendaraan elektrifikasi di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Istilah yang digunakan semakin beragam.
Pasalnya tidak semua kendaraan elektrifikasi bisa disebut mobil listrik. Ada beberapa kategori kendaraan elektrifikasi yang saat ini banyak digunakan.
Contohnya adalah BEV, HEV, PHEV, dan FCEV. Lalu apa yang membedakan jenis kendaraan elektrifikasi ini. Berikut penjelasannya, Rabu (22/11/2203):
BEV (Battery Electric Vehicle)
Istilah ini digunakan untuk menyebut mobil listrik yang menggunakan energi listrik total sebagai sumber penggerak. Dengan begitu, mobil listrik jenis BEV tidak menggunakan sistem motor traksi atau sistem pembakaran sama sekali.
Energi listrik pada jenis BEV, disimpan di dalam baterai yang bisa diisi ulang dengan metode pengisian daya.
HEV (Hybrid Electric Vehicle)
Jenis mobil listrik selanjutnya, ada HEV (Hybrid Electric Vehicle). Sesuai dengan namanya, mobil jenis ini menggabungkan sistem penggerak baterai dengan bensin.
Ketika daya baterai habis, jenis HEV tidak dapat diisi ulang layaknya mobil jenis BEV. Hal tersebut terjadi, karena mobil ini tidak memiliki tempat pengisian daya. Meski begitu, mobil HEV dapat melakukan pengisian daya baterai dengan memanfaatkan perubahan energi kinetik menjadi energi listrik saat proses pengereman.
Baca Juga: Hyundai Ioniq 7 Tertangkap Lakukan Uji Jalan, Gunakan Powertrain yang Sama Dengan Kia EV9?
Sesuai dengan namanya, mobil jenis HEV juga perlu mengkonsumsi bahan bakar minyak. Namun, konsumsi bahan bakar pada mobil ini jauh lebih efisien dibandingkan dengan mobil konvensional.