Komunitas Jadi Oase bagi Sopir Truk di Kerasnya Jalanan

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 18 November 2023 | 09:17 WIB
Komunitas Jadi Oase bagi Sopir Truk di Kerasnya Jalanan
Para anggota komunitas sopir truk Canter Mania Indonesia Community (CMIC) berjoget di penutupan Jamnas ke-10 CMIC di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teriknya matahari dan kepulan debu tidak mengurungkan ribuan peserta Jambore Nasional ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) berjoget di Lapangan Kandang Mas, Kudus, Jawa Tengah pada akhir Oktober kemarin.

Setelah mendapat siraman rohani lewat Tablig Akbar bersama Gus Miftah alias Miftah Maulana Habiburrahman, sekitar 3000 anggota komunitas, yang datang bersama 500 Mitsubishi Fuso Canter meluapkan kegembiraan bersama sebelum mengakhiri jambore dua hari yang ditutup pada 29 Oktober tersebut.

"Ini seperti silahturahmi. Seperti hajatan persaudaraan," kata Toni, perwakilan pengurus pusat CMIC, yang ditemui dalam acara tersebut.

Para anggota komunitas sopir truk Canter Mania Indonesia Community (CMIC) berjoget di penutupan Jamnas ke-10 CMIC di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]
Para anggota komunitas sopir truk Canter Mania Indonesia Community (CMIC) berjoget di penutupan Jamnas ke-10 CMIC di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]


Toni mengatakan peserta sudah mulai berkumpul di Kudus, dari berbagai daerah di Indonesia, dua pekan sebelumnya. Ada peserta dari Bali hingga dari Sumatra Barat.

Baca Juga: Truk Canter Disulap Jadi Medium Seni dan Doa

Ia mengatakan para anggota komunitas berkumpul untuk mempererat silahturahmi, meski harus mengeluarkan uang sendiri. Jambore itu memang didukung PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi Mitsubishi Fuso di Indonesia, tetapi KTB mengatakan sama sekali tidak memberikan iming-iming apa pun kepada para peserta.

Adapun untuk ongkos perjalanan, terang Toni, para anggota komunitas mengeluarkan uang sendiri, patungan dan saling memberikan pekerjaan mengangkut muatan selama maupun saat sudah sampai di Kudus.

"Yang dari jauh dan sudah di sini, untuk bekal bawa dulu muatan-muatan lokal. Karena bekalnya benar-benar mengandalkan angkut muatan," lanjut Toni.

Semua pengorbanan itu, terang Toni, karena para anggota sudah merasa komunitas sebagai keluarga mereka.

"Ini kan seperi hajatan, kalau saudara tidak datang perasaannya pasti campur aduk," kata dia.

Baca Juga: Mitsubishi Fuso Serahkan Unit Pertama Fuso Canter Edisi Sepsial 60 Tahun

Anggota komunitas sopir truk Canter Mania Indonesia Community (CMIC) beristirahat di dalam kendaraanya di Jamnas ke-10 CMIC di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]
Anggota komunitas sopir truk Canter Mania Indonesia Community (CMIC) beristirahat di dalam kendaraanya di Jamnas ke-10 CMIC di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]

Oase perlindungan

Cerita Toni diamini oleh Agus Jeblok, salah satu anggota CMIC asal Yogyakarta. Dalam perbincangan dengan Suara.com Agus mengatakan komunitas sopir truk kini menjadi salah satu faktor terpenting di jalanan, termasuk untuk menemukan perlindungan.

"Zaman sekarang enak sudah ada komunitas," kata Agus, yang juga pengusaha penyewaan alat berat berusia 48 tahun tersebut.

Agus, yang datang bersama truk Canter dengan mesin berhiaskan ukiran batik berkelir emas, mengatakan berkat komunitas kini jalur-jalur yang tadinya rawan, sudah lebih aman.

Ia mencontohkan di jalur Pantura, Jawa yang kini sudah memiliki sejumlah posko komunitas yang bisa dimanfaatkan oleh para sopir truk untuk beristirahat atau sekedar mampir.

"Kalau sekedar ngopi-ngopi pasti ada," canda Agus.

Posko komunitas itu, terang Agus, tidak hanya menerima sopir dari satu komunitas saja tetapi terbuka untuk semua driver truk tanpa memandang merek kendaraan atau asal komunitas.

Beberapa komunitas, termasuk di Salatiga, Jateng bahkan sudah memilik ambulans sendiri untuk membantu sopir-sopir truk yang mengalami kecelakaan lalu-lintas atau musibah lain di jalanan.

Bahkan jika ada yang mengalami kecelakaan parah atau sampai meninggal, maka komunitas akan membantu untuk membawa korban ke tempat asalnya tanpa meminta biaya sama sekali.

Truk para peserta Jamnas ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]
Truk para peserta Jamnas ke-10 Canter Mania Indonesia Community (CMIC) di Kandang Mas, Kudus, Jateng pada 29 Oktober 2023. [Dok KTB]

"Kalau di situ ada kecelakaan, kita akan bantu enggak pandang merek atau komunitas," tegas Agus.

Tidak hanya itu. Seperti diceritakan Toni sebelumnya, menurut Agus para anggota komunitas sopir truk juga akan saling membantu untuk mencarikan muatan bagi anggota lainnya terutama jika ada hajatan seperti jamnas CMIC.

Agus mengatakan bahwa dalam hajatan seperti jamnas CMIC di Kandang Mas, komunitas yang menjadi tuan rumah seperti Kudus akan lebih dulu memberikan pekerjaan kepada komunitas dari luar kota agar mereka memiliki bekal selama acara.

Tidak hanya itu, anggota komunitas yang wilayahnya dilewati oleh para peserta saat akan ke Kudus juga mendukung dengan melakukan hal yang sama: memberikan muatan barang ke tujuan yang satu arah dengan lokasi jambore. Hal yang sama juga dilakukan saat para peserta pulang.

"Agar ketika pulang tidak kosong," tutup Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI