Suara.com - Pecinta Ferrari sepertinya mulai beralih dari mesin konvensional biasa ke jenis mesin hybrid.
Hal itu ditandai dengan tingginya penjualan mobil hybrid Ferrari ketimbang mesin konvensional tahun ini.
Dilaporkan Financial Times, Jumat (10/11/2023), tercatat 51 persen penjualan mobil Ferrari hingga akhir tahun ini justru didominasi oleh mobil-mobil hybrid.
Sementara CEO Ferrari Benedettto Vigna mengatakan saat ini mereka memang menghadirkan dua pilihan mesin buat penggemar Ferrari.
Baca Juga: Sepeda Motor Listrik aidea Hadir di JMS 2023, Lahir saat TMS 2019 dari Perpaduan Jepang dan Italia
Jadi konsumen bisa menyesuaikan diri apakah ingin memiliki mesin hybrid atau mesin konvensional.
“Beberapa di antara mereka tidak akan membeli mobil listrik, ada juga yang memilih hybrid, ke depannya akan ada juga yang bergabung dengan kami karena mobil listrik,” jelasnya.
Diketahui saat ini total ada 13 mobil yang ditawarkan oleh Ferrari.
Model terlaris justru didominasi oleh Ferrari LaFerrari, Ferrari 296 GTB, Ferrari 296 GTS, dan Ferrari SF90 yang semuanya menggunakan mesin hybrid.
Saat ini mobil Ferrari terbaru yang masih menggunakan mesin konvensional adalah Ferrari Purosangue.
Baca Juga: Pemerintah Terus Dorong Standarisasi Baterai Motor Listrik di Indonesia
Mobil crossover berlogo kuda jingkrak itu masih mempertahankan mesin V12 fenomenal buatan Ferrari.
Diketahui mesin hybrid merupakan perpaduan antara mesin konvensional dan motor listrik. Perpaduan itu membuat beberapa karakter mesin konvensional menghilang.
Salah satunya adalah mesin dengan suara yang menggelar dari ujung knalpot. Namun mesin hybrid memiliki kelebihan dari sisi konsumsi BBM dan juga emisi gas buang.