Suara.com - Ada kecelakaan lalu-lintas atau laka lantas melibatkan sepeda motor? Selain memastikan pengemudi dan penumpang tidak kekurangan suatu apapun, termasuk dibawa ke rumah sakit bila perlu, jangan abaikan hal ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah memeriksa kondisi tunggangan pascakecelakaan atau pascatabrakan.
Bukan menakut-nakuti, kondisi sepeda motor habis tabrakan atau kecelakaan, bila digunakan kembali tanpa mengetahui asal muasalnya berpotensi mendatangkan bahaya lanjutan.
Antara lain penyebabnya, karena kondisi tidak prima seperti sebelumnya.
Dikutip Suara.com dari laman Wahana Honda, berikut adalah daftar komponen yang perlu ditelisik.
Baca Juga: Laksanakan CSR serta Ramah Disabilitas, FIFGROUP Menyasar Long Term Impact Bagi Masyarakat
Setelah memeriksa bodi serta kondisi eksterior atau tampak luar, sepeda motor yang mengalami tabrakan mesti disimak komponen internal alias bagian dalam.
Sebagai catatan, pemeriksaan perlu dilakukan di bengkel authorized langganan sehingga langsung ditangani mekanik berpengalaman di bidangnya. Untuk sepeda motor Honda bisa ditangani AHASS.
Berikut selengkapnya, daftar komponen sepeda motor yang mesti diperiksa setelah kejadian laka lantas. Yaitu:
Komponen eksternal
- Cek bodi motor, lampu, dan setang bagian luar. Kerusakan bisa dilihat visual, serta diperiksa langsung.
Komponen internal
Komstir
- Bagian dari sistem kemudi motor yang berfungsi menghubungkan setang kemudi dengan roda depan.
- Berperan penting mengubah putaran setang kemudi menjadi gerakan lateral roda depan, sehingga pengendara bisa mengontrol arah motor dengan mudah.
- Komstir motor terdiri dari beberapa komponen, termasuk rack and pinion, ujung tie rod, dan ball joint.
- Apabila kemudi bermasalah maka akan sulit mengontrol sepeda motor saat melaju di jalanan.
- Dampak kerusakan pascatabrakan antara lain:
- Suara gemeretak bila motor melaju di atas lintasan bergelombang.
- Putaran setang menjadi berat saat bermanuver. Handling terasa kaku dan mengakibatkan pengendara sulit ketika mengarahkan kemudi berbelok.
- Setang sulit dikendalikan, terasa berat ketika diarahkan.
- Terjadi getaran intensitas tinggi yang bisa menjadi indikasi komstir bermasalah.
Rem seperti tidak menggigit atau gagal ngegrip
- Dari kerusakan komstir bisa terjadi rem blong. Bila sudah demikian daya cengkeram di atas lintasan tidak ada dan tentunya membahayakan pengguna.
Kerusakan bagian gotri atau bearing
- Hasilnya sepeda motor terasa oblak, karena gotri bakal longgar, dudukan setang terasa oblak mulai as bagian tengah.