Waspada, Jangan Berikan Minum Saat Evakuasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas atau Jalan Raya

Sabtu, 28 Oktober 2023 | 14:50 WIB
Waspada, Jangan Berikan Minum Saat Evakuasi Korban Kecelakaan Lalu Lintas atau  Jalan Raya
Kecelakaan lalu lintas atau laka lantas (Freepik/aukid)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berada di jalan raya bersama pengguna lainnya membutuhkan konsentrasi dan fokus. Bila melihat terjadi laka lantas atau kecelakaan lalu lintas, mesti diingat kembali berbagai poin pertolongan pertama.

Dikutip dari kantor berita Antara, untuk memberikan pertolongan di jalan raya, para pengguna kendaraan bermotor mesti memperhatikan peraturan penanganan laka lantas, sehingga tidak berpotensi mendatangkan risiko.

"Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan penting diketahui karena mengevakuasi korban kecelakaan tidak dapat dilakukan sembarangan," jelas dr Debora Aloina Ita Tarigan dari Medical Underwriter Sequis.

Ilustrasi tabrakan  (ANTARA)
Ilustrasi tabrakan yang melibatkan kendaraan roda dua  (ANTARA)

Selain segera menghubungi polisi jalan raya atau PJR, tidak ada salahnya sesama pengguna jalan raya menghubungi layanan darurat serta menolong korban.

Baca Juga: Dari JMS 2023: Mobil Konsep BEV Toyota FT-3e Punya Potensi Merambah Pasar Otomotif Tanah Air

Akan tetapi, kontribusi yang diberikan kepada korban perlu dilakukan demi mengurangi potensi bahaya lanjutan pada kecelakaan. Sehingga kemungkinan korban kecelakaan masih dapat tertolong.

dr Debora Aloina Ita Tarigan menyarankan pemberian pertolongan pertama memastikan dahulu kondisi sekitar aman agar tidak tertabrak kendaraan lain yang bisa saja melintas.

Kemudian periksa kondisi sekitar kendaraan apakah ada bensin yang tertumpah karena bisa terjadi kebakaran. Jika keadaan genting, seperti kemungkinan terjadi ledakan atau banjir, segera evakuasi korban ke jarak yang lebih aman.

Jangan lupa saat mengevakuasi korban perlu memiliki pengetahuan agar tidak semakin memperparah luka.

"Jika akan menolong korban, cari tahu apakah masih hidup atau tidak. Jika bisa bergerak, segera ajak menjauh ke tempat yang aman dan cek apakah terjadi pendarahan atau luka parah," jelas dr Debora Aloina Ita Tarigan.

Baca Juga: Film Godzilla -1.0 Tampil Jelang Rilis di JMS 2023, Berikan Wacana Mobilitas Otomotif Hadapi Bencana Alam

Bila tidak terdengar suara apapun maka periksa responsif dengan memanggil atau menepuk pundak. Jika tetap tidak memberi respons, tetapi masih bernapas, pastikan korban berada di posisi yang memudahkan bernapas.

"Untuk memastikan apakah masih bernapas lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar leher atau di pergelangan tangan," lanjutnya.

Penting untuk tidak memberikan apapun kepada korban yang berhubungan dengan sistem pencernaan.

"Jangan beri makanan atau minuman karena mungkin akan dibius saat sampai di rumah sakit," imbau dr Debora Aloina Ita Tarigan.

Tidak boleh dilupakan adalah memeriksa korban untuk melihat apakah terjadi pendarahan. Selama tidak ada benda yang tertancap, area pendarahan bisa ditekan atau dibalut untuk mengurangi darah mengalir.

Jika ada benda yang tertancap, hindari mengeluarkan benda yang tertancap atau menekannya secara langsung.

Bila korban adalah pengguna kendaraan bermotor, hindari pergerakan yang terlalu banyak seperti memutar badan korban.

Cobalah untuk membuka helm korban untuk memudahkan pernapasan, namun wajib untuk berhati-hati saat membuka.

Bila korban tidak mengalami patah tulang, bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan medis lebih lanjut.

Akan tetapi jika korban mengalami rasa sakit yang luar biasa, tidak boleh sembarangan memindahkannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, kesulitan bernapas hingga tidak sadarkan diri.

"Pastikan penolong atau orang sekitar sudah menelpon ambulans," tukas dr Debora Aloina Ita Tarigan.

Selain usaha menolong korban kecelakaan jalan raya, ada baiknya menyadari bahwa faktor manusia bisa menjadi masalah utama terjadinya kecelakaan. Sehingga para pengemudi perlu memperhatikan kondisi fisiknya sebelum berkendara.

Mereka disarankan berkendara dalam keadaan prima agar tidak membahayakan dirinya dan orang lain. Antara lain tidak dalam keadaan mengantuk, lelah, atau sedang tidak fokus, dan tidak sedang dalam pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI