Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meneliti rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda. Penelitian ini mulai dilakukan sejak Agustus hingga September 2023.
Tujuan melakukan penelitian rangka eSAF Honda sebagai upaya mewujudkan keamanan dan keselamatan pengendara motor. Ini setelah munculnya aduan dari masyarakat mengenai rangka eSAF Honda yang berkarat dan keropos.
"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno dalam pernyataan resminya yang diterima Suara.com, Kamis (28/9/2023).
"Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," sambungnya.
Tim peneliti telah melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9/2023).
Dari pengamatan tim peneliti, terungkap jika PT. AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS). Bahan itu saat sudah diolah menjadi rangka, kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping atau celup.
Tim peneliti juga mengamati langsung proses pengendalian kualitas produk rangka eSAF Honda. Hal ini dimulai dari tahap incoming material, press, welding dan pelapisan.
Item control, termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan, juga telah dilakukan. Hasilnya telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.
Struktur rangka eSAF juga dinilai cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi. Hal ini terlihat berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik PT. AHM. Tegangan yang terjadi juga masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka.
Baca Juga: Pratama Arhan Susul Asnawi ke Korsel, Mantan Pemain AC Milan Bikin Heboh Malaysia
Kemenhub dan KNKT tidak hanya meneliti rangka eSAF Honda dari pabrik langsung, tetapi juga melakukan penelitian dari motor konsumen.