Suara.com - Rolls-Royce baru saja meluncurkan produk menawan yang dinamakan La Rose Noire, dengan inspirasi dari romantisme mawar Black Baccara. Produk Bespoke atau dibuat berdasarkan pesanan ini dikerjakan secara handmade sekira dua tahun.
"Rolls-Royce La Rose Noire Droptail adalah sebuah kisah cinta, yang dipikirkan dengan penuh perhatian dan diproyeksikan dengan indah ke dalam dunia Rolls-Royce. Ini adalah ungkapan dari kemitraan yang dalam dan penuh gairah antara seorang suami dan istri yang menjadi kepala keluarga internasional terkemuka. Menjadi bagian dari kisah luar biasa mereka adalah suatu kehormatan," papar Torsten Muller-Otvos, Chief Executive Officer, Rolls-Royce Motor Cars, dalam rilis resmi Rolls-Royce Motor Cars sebagaimana diterima Suara.com.
Sementara Anders Warming, Design Director, Rolls-Royce Motor Cars menambahkan bahwa Rolls-Royce La Rose Noire Droptail adalah penjelmaan teknik kerajinan tangan yang sangat indah, menggunakan bahan-bahan yang secara halus memperkuat hubungan mendalam klien dengan Prancis.
"Komitmen bersama kami untuk membentuk pernyataan desain yang bermakna dan progresif telah mencapai puncak baru dalam ekspresi karakter pelanggan dan menciptakan tonggak baru bagi kerajinan kontemporer," imbuh Alex Innes, Head of Coachbuild Design, Rolls-Royce Motor Cars.
Baca Juga: Rolls-Royce Motor Cars Kirimkan Empat Andalan ke Ajang Goodwood Festival of Speed
Yang disebut Black Baccara adalah mawar berpermukaan beludru asal Prancis dan menjadi favorit istri dari pemesan mobil ini. Warna merah delima gelap pada kelopaknya tampak hampir hitam dalam bayangan, namun dalam cahaya langsung, kilau merah muncul dari terungkap di permukaan yang gelap.
Dua warna ini membentuk palet utama La Rose Noire Droptail. Warna merah pertama dinamai "Cinta Sejati" sebagai pengakuan atas romantisme yang ingin diabadikan sang pemesan. Sedangkan tone yang lebih gelap dinamai "Misteri", terinspirasi sifat misterius mawar yang tampak berubah warna saat dilihat dari sudut yang berbeda.
Eksterior mobil dilapisi warna merah tadi, yang berkilau dan kompleks. Untuk mencapai variasi kaya ini, para spesialis mengembangkan proses pengecatan benar-benar baru, disempurnakan dalam lebih dari 150 iterasi secara hati-hati. Lapisan dasar, yang warnanya merupakan rahasia yang sangat terjaga, diikuti lima lapisan dicampur dengan sedikit nuansa merah berbeda.
Tema duotone ini juga diterapkan pada bagian-bagian cemerlang La Rose Noire Droptail. Finishing gelap, yang dinamai Hydroshade karena kualitas cairannya, dikembangkan khusus untuk proyek ini.
Baca Juga: Rolls-Royce Memperingati 110 Tahun Uji Coba Silver Ghost dalam Kejuaraan Alpine Trial 1913
Elektrolit krom tertentu diperkenalkan dalam proses pelapisan dan diendapkan bersama setiap substrat baja tahan karat dalam lapisan setebal satu mikron. Finishing yang gelap namun reflektif ini juga berlanjut di bagian detail logam, dipoles dengan presisi secara manual untuk mencapai finishing berkilau tinggi.
Sebuah hard top yang dapat dilepas telah dirancang untuk memberikan mobil dua karakter berbeda: tanpa atapnya, Droptail adalah roadster terbuka ringan; dengan atap terpasang, menjadi coupé yang tangguh dan dramatis.
Elemen paling luar biasa dari mobil luar biasa ini adalah interiornya. Mengungkapkan ekspresi parket paling kompleks yang pernah diciptakan Rolls-Royce, hasil dari hampir dua tahun pengembangan, eksperimen intens, dan kerajinan tangan.
Karya seni ini mewakili ekspresi abstrak dari kelopak mawar yang jatuh, yang terbentuk dari 1.603 potongan segitiga lapisan kayu hitam. Pola yang sangat kompleks ini terbentuk dengan 1.070 elemen yang sempurna simetris membentuk latar belakang, dan 533 potongan merah yang ditempatkan secara asimetris mewakili kelopak mawar. Asimetri ini diminta oleh klien untuk mewakili penyebaran kelopak yang alami dan organik.
Dibuat dari kayu Black Sycamore yang diperoleh dari Prancis sebagai penghormatan atas mawar pemilik La Rose Noire, setiap segitiga dipotong, digosok, dan ditempatkan dengan presisi secara handmade.
Lantas di bagian fasia Rolls-Royce La Rose Noire Droptail, dipasang jam tangan eksklusif Audemars Piguet, yang secara khusus dipesan oleh klien.
Jam tangan Royal Oak Concept Split-Seconds Chronograph GMT Large Date dengan diameter 43mm ini ditenagai Calibre 4407 yang unik, dilengkapi kronograf flyback dan mekanisme split-seconds.
Dikombinasikan secara mahir dengan palet warna La Rose Noire, jam ini memiliki penghitung merah dan bezel dalam merah, memberikan kontras yang cerah terhadap dial hitam yang dibingkai dengan bevel berwarna rodium.
Jam tangan ini bisa dipasang di dalam mobil dan bisa dilepas, dipasangi tali dan digunakan sebagai jam tangan biasa.