Suara.com - PT Yamaha Indonesia Manufacturing Indonesia (YIMM) membeberkan terkait kualitas rangka produk-produk rakitannya di tengah ramainya kasus rangka patah pada skuter matik Honda.
Disampaikan President Director & CEO PT YIMM, Dyonisius Beti, secara kualitas produk Yamaha sampai saat ini tidak pernah dapat klaim terkait rangka patah.
Selian itu, Yamaha juga sudah melakukan ekspor produk secara utuh ataupun terurai ke banyak negara dan tidak ada keluhan tentang rangka.
"Jadi kami yakin untuk kualitas kami. Untuk merek kompetitor kami tidak punya kapasitas untuk mengomentari masalah itu (rangka patah)," ujar Dyonisius Beti, di pabrik Yamaha Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga: Yamaha Pastikan Tak Ada Lagi Produk Inden untuk Pasar Indonesia
Lebih lanjut, menurut pria yang akrab disapa Dyon ini, konsumen pastinya memiliki penilaian tersendiri terkait produk yang akan dibeli. Yamaha memiliki produk yang sudah bertahun-tahun dan nyatanya kualitasnya masih baik sampai saat ini.
"Saya rasa konsumen sudah pintar memilih produk dan konsumen sebenarnya bisa menilai," kata Dyon.
Diketahui kasus rangka patah eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) motor Honda belakangan viral di media sosial karena menjadi pergunjingan warganet. Pasalnya banyak pengguna yang merasa kecewa dengan kualitas motor baru yang mereka beli.
Di mana rangka eSAF yang digunakan Honda untuk sejumlah model skuter matik seperti Honda Genio, Honda Beat, dan Honda Vario ditemui karat dan patah.
Sebagai kompetitor, Yamaha dinilai sebagai salah satu merek yang diuntungkan dengan adanya kasus yang dialami Honda. Kasus ini bahkan disebut mampu mendongkrak penjualan perusuhaan sepeda motor berlogo garpu tala tersebut.
Baca Juga: Saling Sindir Merek Sepeda Motor Gegara Rangka Patah yang Viral
"Kalau penjualan ada kasus atau tidak kita tentu punya target sendiri. Terlebih masalah microchip sudah membaik tentu target kita akan naik lagi," pungkas Dyon.
Klarifikasi Honda Soal Rangka Patah
Sementara itu, PT Astra Honda Motor (AHM) sendiri telah melakukan investigasi dan menemukan sejumlah kasus sepeda motor konsumen yang memakai rangka patah eSAF.
"Berdasarkan temuan tim, ada sepeda motor konsumen yang berkarat dan juga ada yang patah. Kami sedang mengecek untuk mengetahui penyebabnya case by case," kata Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Muhib pihaknya juga sudah mendata dan menangani konsumen yang mengalami masalah tersebut.
"Kami sudah mendata dan menangani konsumen yang mengeluhkan masalah tersebut, meski belum semua terdata," ucapnya.