Suara.com - Kasus rangka patah eSAF (enhanced Smart Architecture Frame) motor Honda viral di media sosial karena menjadi pergunjingan warganet. Pasalnya banyak pengguna yang merasa kecewa dengan kualitas motor baru yang mereka beli.
Namun demikian, hal ini rupanya juga menjadi perhatian para kompetitor Honda. Tercatat sejumlah merek sepeda motor seperti Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki turut mengkampanyekan kualitas rangka buatan mereka.
Suzuki
Suzuki ikut ambil bagian dengan mengkampanyekan keunggulan produk mereka. "Pilih yang pasti kualitas sudah teruji. Jangan abaikan keselamatan," tulis @suzukisumbagutofficial, dikutip Rabu (30/8/2023).
Baca Juga: Modifikasi Motor Jadi Super Nyeleneh, Warganet: Mending Jalan Kalau Ditawarin Naik
"Rangka Suzuki kokoh, tahan lama, tidak mudah berkarat," lanjut akun tersebut.
Yamaha
Tidak ketinggalan, Yamaha juga turut memanfaatkan momen untuk mengkampanyekan rangka buatan mereka. "Bukan soal harga, tapi ini tentang keselamatan," tulis @yamahakite.
"Rangka underbone Yamaha, kokoh, tahan lama dan tidak mudah berkarat," lanjutnya.
Kawasaki
Baca Juga: Bangkai Biawak Digantung di Flyover Sudirman Pekanbaru, Pelaku Masih Misterius
Terakhir ada Kawasaki turut memberikan sindiran terhadap kompetitor terkait kasus rangka patah yang viral. "Sudah terbukti! Kawasaki selalu memberikan kualitas terbaik, material terbaik nggak mudah karatan, keropos, apalagi sampai patah," tulis Kawasaki.
"Pembeli cerdas, pasti beli yang berkualitas," lanjutnya.
Klarifikasi Honda
Sementara itu, PT Astra Honda Motor (AHM) sendiri telah melakukan investigasi dan menemukan sejumlah kasus sepeda motor konsumen yang memakai rangka patah eSAF.
"Berdasarkan temuan tim, ada sepeda motor konsumen yang berkarat dan juga ada yang patah. Kami sedang mengecek untuk mengetahui penyebabnya case by case," kata Ahmad Muhibbuddin, GM Corporate Communication AHM dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Muhib pihaknya juga sudah mendata dan menangani konsumen yang mengalami masalah tersebut.
"Kami sudah mendata dan menangani konsumen yang mengeluhkan masalah tersebut, meski belum semua terdata," ucapnya.