Suara.com - Ducati Indonesia resmi meluncurkan Ducati Scrambler generasi kedua, Selasa (29/8/2023), di Jakarta.
Total ada tiga varian yang diluncurkan ke masyarakat Indonesia yakni Icon, Full Throtlle, dan Nightshift.
Dito Mulyawadi selaku Director of After Sales Ducati Indonesia mengatakan motor Italia tersebut kini jauh lebih ramah buat masyarakat Asia terutama Indonesia. Pasalnya posisi duduk motor gede itu kini hanya mencapai 795 milimeter.
"Bahkan bisa diatur lagi untuk lebih rendah hingga 780 milimeter. Jadi sangat mudah untuk dikendarai," ujar Dito Mulyawadi.
Baca Juga: Cek Kebutuhan Pokok di Pasar Brahrang, Jokowi Temukan Harga Beras Lagi Naik
Dari segi bobot Ducati Scrambler generasi kedua juga jauh lebih ringan dibanding generasi pertama. Menurut Dito Mulyawadi beratnya kini lebih ringan empat kilogram.
Diketahui berat kotor Ducati Scrambler generasi kedua hanya mencapai 170 kilogram.
Namun demikian, Ducati Scrambler generasi kedua tetap mempertahankan desain ikoniknya sekaligus mengembangkan elemen khasnya bergaya kontemporer. DRL (Daytime Running Light) bagian depan, sekilas dapat dikenali berkat 4 sektor melingkar (trademark Ducati Scrambler), mengecil dan menjadi lebih tajam dengan potongan yang modern dan elegan.
Lampu depan, kini full LED, mempertahankan ikon "X", didesain ulang dan diterapkan pada eksterior.
Selain itu terdapat instrument baru dengan cluster TFT warna 4,3 inci dan HMI khusus menjadikan Ducati Scrambler baru semakin modern.
Baca Juga: Kacau! KPK Ungkap Budaya 'Mark Up' di Sektor Kesehatan Bisa Capai 5.000 Persen dari Harga Asli
Tenaganya sendiri mengandalkan mesin dua katup dua silinder berpendingin udara memastikan keluaran tenaga maksimum sebesar 73 hp, dan juga tersedia dalam versi 47 hp untuk pengendara sepeda motor dengan lisensi A2.
Ketiga varian Ducati Scrambler Icon, Full Throttle dan Nightshift sudah bisa dipesan untuk pasar Indonesia.
Di Indonesia, Ducati Scrambler dipasarkan dengan harga Rp377 juta sampai Rp410 juta off the road.
"Kami akan mulai mengirimkan Oktober nanti dan tidak ada kuota," pungkas Dito Mulyawadi.