Suara.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengingatkan pentingnya standar keselamatan jika terjadi kebakaran pada mobil listrik.
Pasalnya menurut Investigator Senior KNKT, Achmad Wildan, saat ini belum ada pemadam kebakaran untuk baterai lithium. Sementara populasi kendaraan listrik saat ini semakin banyak.
"Kita jujur saja belum memiliki alat pemadam kebakaran untuk lithium, Tesla juga belum (punya). Jadi di beberapa negara ketika terjadi kebakaran kendaraan listrik itu dimasukan ke kolam air. Karena sulit dipadamkan, ada proses berantai," ujar Achmad Wildan, dalam acara diskusi di GIIAS 2023 yang digelar Forwot, Kamis (17/8/2023).
"Jadi dalam boks baterai itu ada ribuan sel baterai, jika satu sel baterai mengalami terminal runway dia akan menjalar terus. Itu tidak akan padam sampai itu (sel baterai) habis," tambahnya.
Baca Juga: Rayakan Kehadiran di Indonesia, Venom Berikan Hadiah Satu Unit Mobil Listrik
Maka itu, untuk sementara Wildan menyarankan salah satu solusi ketika kendaraan listrik terbakar maka dilokalisasi saja.
"Kita belum punya alat pemadam yang efektif (untuk kendaraan listrik) apakah itu bentuknya apa. Sementara ini, celup saja. Jadi ini PR kita terhadap kendaraan listrik terbakar, bagaimana cara memadamkan itu lithium," ungkapnya.
Sementara itu, PLt Kasubdit Uji Tipe Bermotor, Kementerian Perhubungan RI Joko Kusnantoro, mengatakan ada beberapa langkah yang harus diambil ketika terjadi kebakaran pada kendaraan listrik.
"2 langkah yang bisa dilakukan setelah terjadi kecelakaan atau kebakaran. Tindakan preventif memang sudah kita lakukan, seperti kita tahu baterai itu sudah mendapat pengujian, baik dari elektrika atauun mekanikalnya. Elektrikalnya seperti direndam dan sebagainya. Sedangkan dari mekanikalnya seperti bagaimana keamanan dia saat melakukan charger," jelas Joko.
Saat ini kendaraan listrik juga dipakai sebagai alat transportasi umum, seperti Transjakarta. CCO PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, Ludiatmo, mengatakan sebagai APM kendaraan listrik pihaknya sudah melatih beberapa petugas di lapangan.
Baca Juga: Motif Pria di Mojokerto Bakar Kios dan Rumah Teman Sendiri Terkuak, Hanya Masalah Sepele
"Ada tim dari transjakarta selama bus beroperasi. Dia dilatih jika terjadi sesuatu dia yang akan membantu mematikan arus. Walaupun di dalam sistem juga sudah ada untuk mematikan arus," tegas Ludiatmo.