Suara.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) berkomitmen mencapai Net Zero Carbon (Carbon Neutral) pada 2035. Upaya yang dilakukan adalah selalu berusaha menyelaraskan semua aktivitas dengan lingkungan, melalui ragam inisiatif.
Termasuk inovasi teknologi untuk produk, proses produksi, dan bahan baku yang lebih ramah lingkungan. Seperti penggunaan ratusan plastik PP daur ulang dengan spesifikasi terbaik yang digunakan bagi motor produksi mulai 2023.
Dikutip dari rilis resmi Yamaha sebagaimana diterima Suara.com, penggunaan bahan ramah lingkungan sejalan dengan Environmental Plan Yamaha Motor Group 2050. Tujuannya mencapai netralitas karbon di seluruh aktivitas bisnis Yamaha. Termasuk seluruh rantai pasokan pada 2050.
![Green aluminium yang mulai diterapkan pada produk-produk Yamaha untuk penjualan di Jepang [PT YIMM].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/05/59327-yamaha-green-produk-01-pt-yimm-suaradotcom.jpg)
Dalam mencapai tujuan ini, Yamaha berusaha untuk beralih ke 100 persen penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, secara aktif mengadopsi dan menggunakan lebih banyak bahan ramah lingkungan dan daur ulang.
Yamaha memperkenalkan dua contoh, yaitu aluminium dan plastik polipropilen (PP) daur ulang yang ramah lingkungan.
Aluminium adalah salah satu bahan baku terpenting dalam pembuatan sepeda motor dan suku cadangnya, dan menyumbang sekitar 12 persen hingga 31 persen dari total berat kendaraan (berdasarkan riset internal Yamaha Motor pada 2022).
Proporsi ini jauh lebih tinggi daripada kendaraan lainnya. Jadi pengadopsian bahan ramah lingkungan dan bahan daur ulang untuk sepeda motor adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif untuk mengurangi emisi CO2. Mulai dari bagian pembuatan bahan mentah pada proses produksi sepeda motor.
Melalui pengembangan teknologi produksi dan rekayasa sepeda motor, Yamaha secara aktif mendorong penggunaan aluminium daur ulang.
Sejak saat itu, penggunaan bahan daur ulang secara bertahap meningkat hingga saat ini mencakup sekitar 80 persen aluminium yang digunakan di seluruh perusahaan.
Meski demikian, dari segi kekuatan dan desain bodi, masih ada bagian yang tidak bisa diganti bahan daur ulang. Untuk melengkapi aluminium daur ulang yang sudah digunakan, Yamaha memutuskan fokus di penggunakan aluminium ramah lingkungan, disempurnakan menggunakan sumber energi terbarukan agar menghasilkan lebih sedikit CO2 dalam pembuatannya.