Menyenangkan Anak dengan Cara Diboncengkan Naik Sepeda Motor, Jangan Lengah Agar Tidak Terjadi Petaka

Selasa, 11 Juli 2023 | 16:32 WIB
Menyenangkan Anak dengan Cara Diboncengkan Naik Sepeda Motor, Jangan Lengah Agar Tidak Terjadi Petaka
Salah satu bentuk keteledoran orangtua dalam memboncengkan anak: di depan tanpa perlindungan helm dan pakaian yang aman [PT WMS].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebiasaan anggota masyarakat yang bisa dijumpai di Tanah Air adalah menyenangkan hati anak dengan mengajaknya berjalan-jalan naik berkendara motor.

Aktivitas ini menjadi ajang menjalin keintiman yang banyak dilakukan seorang bapak kepada anak-anaknya. Sebuah kegiatan yang memiliki kesan mendalam, baik antara yang menggeber motor dengan yang dibonceng. Ada kesan mendalam dari kegiatan ini.

Akan tetapi, seperti disimak dari rilis resmi PT Wahana Makmur Sejati (WMS) sebagaimana diterima Suara.com, sebaiknya jangan lengah saat memboncengkan anak. Keterbatasan anak kecil perlu disiasati dengan baik saat berkendara, sehingga jangan menjadi sebuah petaka.

Salah satu bentuk keteledoran: orangtua mengenakan helm malahan anak tidak diberikan perlindungan sama sekali [PT WMS].
Salah satu bentuk keteledoran: orangtua mengenakan helm malahan anak tidak diberikan perlindungan sama sekali [PT WMS].

"Mengajak anak berkendara di sore hari atau pun pagi jadi pemandangan umum. Biasanya banyak dilakukan masyarakat di permukiman. Sayangnya, banyak keteledoran dilakukan," papar Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang.

Baca Juga: Member Honda VIP Card Platinum Plus Mencapai Seribu Orang, Silakan Konsumen yang Ingin Bergabung

Berikut beberapa poin keteledoran yang sering dijumpai saat memboncengkan anak:

  • Mengabaikan penggunaan alat keselamatan vital yaitu helm dengan alasan hanya berjalan-jalan dekat.
  • Tidak memperhatikan saat membonceng anak seperti di depan tanpa perlindungan helm dan pakaian yang aman.
  • Mengabaikan kemampuan anak beradaptasi saat dibonceng karena masih terlalu kecil atau mengantuk.
  • Dalam momentum khusus seperti libur panjang atau Lebaran, juga ditemui pengendara yang membawa anak dengan rute perjalanan yang jauh.
  • Memboncengkan lebih dari satu anak.

"Mengabaikan beberapa kondisi di atas sangat rentan mengundang petaka, khususnya bagi anak. Diimbau agar bijaksana dan selalu cari aman ketika memutuskan mengajak anak dengan motor," jelas Agus Sani.

Menurutnya, memahami kemampuan anak untuk siap dibonceng adalah syarat utama sebelum memutuskan berkendara dengan anak.

Tidak peduli seberapa dekat, kondisi tidak menentu bakal menjadi pemicu celaka. Karena wajib diantisipasi dengan perlengkapan aman berkendara.

Dan tidak kalah penting mesti dipastikan anak tidak mengantuk saat di jalan dan usahakan anak yang dibonceng minimal telah mampu duduk di belakang pengendara dengan baik.

Baca Juga: Member Loyal Honda VIP Card Dapat Kejutan Voucher Ratusan Ribu untuk Santap Ayam Goreng Khas Korea Kekinian

"Dua hal, selain jaga keselamatan diri anak, sikap peduli pengendara nantinya akan menjadi satu pelajaran dan pengalaman bagi anak kelak saat menjadi pengendara terkait standar berkendara aman. Tetap cari aman di jalanan," demikian pungkas Agus Sani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI