Suara.com - Astra Honda Racing School (AHRS) adalah program pembinaan bagi pembalap muda Indonesia yang diselenggarakan PT Astra Honda Motor (AHM) sejak 2010.
Dikutip dari rilis resmi Astra Honda sebagaimana diterima Suara.com, AHRS menjadi ajang pencarian pembalap belia Tanah Air yang konsisten mengantar mereka menjadi rider berprestasi di ajang balap Asia dan dunia.
Contohnya antara lain Mario Suryo Aji, saat ini berlaga di kelas Moto3 World GP. Ia adalah alumni AHRS 2016. Lantas Fadillah Arbi Aditama yang tengah balap di Eropa untuk FIM JuniorGP. Ia lulus AHRS pada 2019. Serta dua alumnus AHRS terdahulu, Andi Farid Izdihar dan Gerry Salim pada 2010.
Tahun ini, tercatat 68 pendaftar mengajukan diri untuk bergabung dalam program AHRS. Setelah melalui seleksi administrasi dan pendaftaran ulang, terpilih 43 rider belia berusia 11-16 tahun yang berhak mengikuti proses seleksi hingga akhirnya disaring sembilan pembalap. Mereka bakal bergabung dengan tujuh pembalap alumnus program AHRS tahun lalu.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Honda Forza 250 Versi Penyegaran Edisi 2023 dengan Banderol Mulai Rp 90 Jutaan
Pembinaan dalam program AHRS bertujuan untuk semakin mematangkan skill pebalap belia Tanah Air sebelum terjun ke balapan sesungguhnya di tingkat nasional maupun internasional seperti Asia Road Racing Championship, FIM JuniorGP, hingga level dunia di ajang Grand Prix. Latihan intens dilakukan melibatkan instruktur-instruktur berpengalaman, yakni Gerry Salim, Wawan Hermawan, dan Sudarmono, serta Exy yang berperan sebagai pelatih fisik.
Kekinian, 16 rider usia 11-16 tahun terpilih untuk mengikuti program AHRS dan siap ditempa menjadi pembalap berprestasi.
Pendalaman materi pelatihan AHRS 2023 dibungkus dalam kegiatan camp selama empat hari (20-23/6/2023) memanfaatkan fasilitas AHM Safety Riding Park, Deltamas, Bekasi.
Pola pelatihan dengan jadwal dan disiplin yang ketat diharapkan mampu membentuk mindset dan perilaku dengan mentalitas dasar yang tangguh untuk diterapkan sehari-hari. Bahkan saat berlatih sendiri demi menjaga kondisi.
Andra Aryasetya Ismaya (14), rider asal Nusa Tenggara Barat, merasa sangat bangga menjadi bagian dari AHRS 2023. Proses seleksi yang telah dilalui menjadi sebuah motivasi lebih baginya untuk bisa berlatih serius dengan tujuan menggapai mimpi sebagai rider profesional.
Baca Juga: Wahana Jadi Juara Kontes Safety Riding Nasional, Salah Satunya Kategori Instruktur Putri
"Pelatihan fisik dan motor di sini betul-betul membuka wawasan saya: bahwa menjadi pembalap bukan hal mudah dan perlu berbagai pengorbanan. Harapan saya, semua ilmu di AHRS bisa saya terapkan dan menjadikan saya pembalap yang lebih baik lagi," ungkap Andra Aryaprasetya Ismaya.
Sedangkan Nelson Caeroli Ardheniansyah, rider muda asal Yogyakarta bergabung AHRS di tahun kedua.
Remaja usia 12 tahun ini merasakan pola pelatihan yang baru sangat menarik dan tentunya positif. Selain mengendarai sepeda motor seperti tahun sebelumnya, pelatihan fisik yang diberikan semakin menantang baginya.
"Berbagai gerakan yang diajarkan mudah untuk dipraktikkan saat kembali ke rumah. Semoga ilmu yang saya peroleh dapat mewujudkan mimpi saya sebagai pembalap MotoGP di masa depan," kata Nelson.
Setiap pembalap belia mendapatkan porsi latihan fisik yang mengadopsi gaya latihan para rider hebat kelas dunia dari Benua Eropa. Mulai latihan menggunakan sepeda, berlari, angkat beban, dan aktivitas gim lainnya. Mereka didampingi trainer profesional untuk mengawasi dan supervisi latihan.
Para rider AHRS juga belajar teknik dasar sebagai pembalap yang baik. Terlebih fokus pada ketahanan, kelincahan, dan mengontrol sepeda motor. Latihan ini dikemas dalam flat track program menggunakan Honda CRF150R Special Engine, dan materi-materi tambahan lainnya.
Bekal yang didapat antara lain teori dasar seperti pengetahuan jenis-jenis kompon ban, suspensi, posisi berkendara, aturan balap, dan hal-hal kecil lainnya di balapan seperti bermacam jenis bendera petunjuk. Pengetahuan dasar ini akan berguna saat para rider beranjak ke balapan level yang lebih tinggi.
Setelah semua bekal dasar tersebut didapatkan, para pembalap diberi kesempatan menerapkan semua ilmunya dalam ”mini race” untuk memberikan sesnsasi balap. Honda NSF100 dijadikan tunggangan untuk memberikan pengalaman mengendalikan sepeda motor berkarakter balap.
Pada step selanjutnya, para rider akan merasakan langsung balapan pada ajang balap sesungguhnya dengan mengikuti Honda Dream Cup (HDC).
Atmosfer balap penting didapatkan untuk mengasah mental, sekaligus mendukung HDC sebagai ajang event one stop racingtainment di Indonesia.