Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan insentif untuk kendaraan listrik masih diprioritaskan untuk sepeda motor listrik.
Untuk itu Jokowi menyampaikan, saat ini jumlah insentif untuk kendaraan listrik masih dihitung oleh Kementerian Keuangan.
"Insentif masih dihitung kementerian keuangan. Berapa mobil dan motornya Tapi yang didahulukan motornya dulu," ujar Jokowi saat mengunjungi pameran otomotif IIMS 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Namun demikian, lanjut Jokowi, insentif untuk mobil listrik akan tetap di kalkulasi.
Secara produk, mobil listrik juga belum begitu banyak tersedia.
"Wong mobil listrik saya tanya ngantri ada yang setahun. Dua bulan enam bulan, inden. Tapi tetap dalam perhitungan dan kalkulasi," pungkas Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk memfinalisasi paket insentif pembelian kendaraan listrik.
Adapun untuk motor listrik akan diberikan subsidi sekitar Rp 7 juta per unit. Sementara itu, untuk pembelian mobil listrik sendiri, pemerintah berencana untuk memberikan paket insentif berupa pengurangan pajak.
Luhut menargetkan pembahasan mengenai pemberian paket insentif kendaraan listrik dapat rampung pada Februari 2023. Dengan begitu, ia berharap insentif ini dapat mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan listrik.
Baca Juga: Vonis Ferdy Sambo hingga Bharada E, Jokowi: Sudah Diputuskan, Harus Dihormati