Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia selesai mengikuti rapat terbatas (ratas) mengenai pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dikutip dari kantor berita Antara, ia menyampaikan optimisme pemerintah bisa mencapai target dalam membangun ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia dengan produksi perdana pada awal 2024.
"Tadi kami sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan dan direncanakan pada 2024 produksi sudah mulai berjalan, di awal semester pertama 2024 dari (pabrik) yang dibangun LG di Karawang," ungkap Bahlil Lahadalia di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (13/1/2023).
"Yang kedua ekosistem dari hulu ke hilir antara CATL dan LG juga tahun ini sudah mulai konstruksi," lanjut Menteri Investasi.
![Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung di dalam mobil listrik pada Pameran Kendaraan Listrik Berbasis Baterai dalam rangkaian KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022). [ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/nym]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/13/10273-pameran-kendaraan-bermotor-listrik-berbasis-baterai-pkblbb-kendaraan-listrik.jpg)
Sebelumnya perusahaan asal China Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) mengajak PT Aneka Tambang (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) berkolaborasi membangun pabrik baterai senilai 5,97 miliar dolar AMerika Serikat (AS) atau Rp 85,77 triliun di Maluku Utara.
CATL adalah produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia dengan pangsa pasar 32,6 persen untuk baterai lithium-ion.
CATL bersama Antam dan IBC akan membangun proyek yang mencakup mulai dari penambangan nikel hingga bahan baterai, daur ulang, dan pabrik baterai mobil listrik dan motor listrik.
"Ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry," lanjut Bahlil Lahadalia.
Lebih lanjut, pemerintah sedang mengatur formulasi mengenai kemudahan apa paling pantas dan kompetitif bagi invenstor agar dapat mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga: Auto Expo 2023 New Delhi: eVX Concept Jadi Bukti Suzuki Bisa Kembangkan Mobil Listrik
"Jadi ke depan yang kami bangun adalah ekosistem pembangunan EV (electronic vehichle) dan motor itu rata-rata penciptaan lapangan pekerjaan karena hari ini kita tahu beberapa negara lain seperti Thailand banyak sekali memberikan sweetener yang merangsang untuk industrinya dibangun dalam negara mereka. Indonesia tidak boleh kalah," tukas Menteri Investasi.