Suara.com - Di Kota Surabaya, volume kendaraan untuk kawasan Jalan Raya Lontar sangat besar. Dalam rangka mengurai kepadatan arus lalu-lintas, direncanakan pembangunan Jalan Radial Road.
Selain itu, juga sebagai penghubung antara Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) dengan Jalan Lingkar Luar Dalam Barat (JLDB). Lokasinya adalah di Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Dikutip dari kantor berita Antara, pembangunan Jalan Radial Road ini juga untuk mendukung kemudahan akses menuju ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Dengan adanya Jalan Radial Road, diharapkan dapat membantu sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
![Kondisi proyek Sambikerep di Kota Surabaya [SuaraJatim/Dimas Angga]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/15/75108-kondisi-proyek-sambikerep-di-kota-surabaya.jpg)
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Dwi Djajawardana di Surabaya, Jumat (13/2/2023) mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan sosialisasi untuk membuka akses jalan menuju Jalan Radial Road.
"Telah memasuki tahap dua kali sosialisasi," jelasnya.
Dalam sosialisasi itu, pihaknya memberikan beberapa pemberitahuan terkait rencana pembangunan Jalan Radial Road mulai dari teknis pembangunan, mempersiapkan persyaratan atau data kepemilikan tanah, serta berkas pendukung lainnya. Sebagai bukti pendukung pembebasan ganti untung lahan warga.
Dalam sosialisasi kali ini, pemkot juga menampung aspirasi warga mengenai besaran nominal dari pembebasan lahan tersebut, agar di masa mendatang tidak terjadi salah komunikasi dalam pembebasan lahan tersebut.
"Jadi, agar warga paham dan mempersiapkan sejak dini, apakah mungkin sertifikat atau patok. Ketika di lahan warga itu ada nilai ekonominya, maka itu bisa dinilai. Misal, pohon yang ada nilai ekonominya, atau bangunan septik tank juga kami nilai," jelas Dwi Djajawardana.
"Pengkajian dan perencanaan pembangunan Jalan Radial Road, sudah sejak pertengahan tahun 2022. Pada intinya, akses ini sebagai pendukung JLLB dan JLDB," lanjutnya.
Lahan yang akan digunakan untuk akses jalan luasnya sekitar 54.724 meter persegi, termasuk milik warga, pengembang, dan pemkot.