Suara.com - Sebastien Loeb, juara sembilan kali World Rally Championship atau WRC (2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011, 2012) tengah berlaga di Reli Dakar 2023.
Di reli yang dijuluki sebagai salah satu reli terganas di dunia dan awalnya disebut sebagai Paris-Dakar Rally atau Reli Paris-Dakar itu prestasi terbaik Sebastien Loeb adalah finish kedua pada 2017 dan 2022.
Kini, lelaki kelahiran Haguenau, Prancis, 26 Februari 1974 yang antara lain juga berlaga di World Touring Car Championship dan World Rallycross Championship itu tengah bertarung di Reli Dakar 2023.
Dikutip kantor berita Antara dari laman resmi Reli Dakar, posisi terbaik Sebastien Loeb saat ini adalah mencatatkan waktu tercepat dalam etape 11 Reli Dakar pada Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Obituari: Jeff Beck, Hot Rodder dan Gitarisnya Para Pemain Gitar Itu Telah Pergi dalam Damai
Ia mencatatkan keunggulan lebih dari dua menit dari Guerlain Chicherit (finisher dari tim Prodrive) di etape maraton Reli Dakar ini, sehingga seterunya berada di posisi kedua.
Bagi Sebastien Loeb, inilah kemenangan kelima di Reli Dakar 2023 serta empat kali berturut-turut. Sehingga kini terpaut kurang dari 10 menit dari Lucas Moraes, pemegang posisi dua klasemen umum sementara, serta satu jam 21 menit dari juara bertahan Nasser Al-Attiyah.
"Ini etape yang baik bagi kami," jelas Sebastien Loeb setelah merampungkan Special Stage (SS) 274 km di wilayah gunung pasir bertajuk Empty Quarter di Arab Saudi itu.
"Kami harus mengganti satu ban di gunung pasir, jadi cukup sulit menemukan tempat yang baik untuk penggantian, dan sedikit kehilangan waktu jadinya," lanjut sosok yang disebut sebagai pereli paling sukses dalam karier di WRC ini.
"Sisanya, saya menemukan ritme yang baik. Berusaha sekuatnya. Gunung-gunung pasir itu tidak terlalu rumit secara umum, kecuali sebagian saja," ungkap Sebastien Loeb yang tengah berlaga untuk memenangkan gelar perdana di Reli Dakar ini.
Baca Juga: Bakal Turun Bareng di Balap Ketahanan 24H Dubai, Sean Gelael Banyak Diskusi dengan Valentino Rossi
Keandalannya sebagai pereli dunia salah satunya teruji di etape maraton. Sesi di mana para kontestan bermalam di bivak dan tidak diperbolehkan mendapatkan bantuan dari kru tim masing-masing.
Bagian kedua etape maraton akan kembali menyusuri Empty Quarter dengan SS 185 km sebelum finish di Shaybah.