Suara.com - Rojali atau singkatan dari rombongan jamaah liar adalah sebutan bagi sekelompok remaja yang bertindak nekat membahayakan nyawa. Salah satunya adalah keinginan viral tampil di media sosial dengan menyetop truk yang tengah melintas.
Dikutip dari kantor berita Antara, Satlantas Polresta Bogor Kota menyosialisasikan pencegahan kelompok Rojali yang kerap menewaskan remaja. Karena kegiatan membahayakan di jalan raya ini tidak jarang berujung tawuran dan korban nyawa. Tujuannya agar tidak terulang kembali.
Kegiatan sosialisasi dilakukan di Masjid Jami Al-Husna Lebak Nangka Kelurahan Genteng, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Kamis (12/1/2022), sore hingga menjelang petang.
Lokasi berada di sekitar rumah seorang remaja berinisial MSA berusia 15 tahun, korban tewas kelompok Rojali yang tertabrak truk di Jalan Sholeh Iskandar. Disebutkan ia mencoba menyetop kendaraan untuk konten media sosial.
Baca Juga: Dari Auto Expo 2023 New Delhi: Sedan Listrik Mewah BYD Steal Segera Masuk Pasar Otomotif India
Kasatlantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria saat ditemui di lokasi sosialisasi mengatakan kegiatan dilakukan bersama tokoh masyarakat setempat dengan menghadirkan ibu-ibu dan anak-anak untuk menyampaikan edukasi bahaya pergaulan di luar rumah yang tidak terkontrol.
"Kami datang ke sini bersama ulama, tokoh masyarakat setempat sekaligus menghadirkan langsung ibu-ibu hingga anak-anak. Kami bagikan juga poster imbauan," jelas Kompol Galih Apria.
Ia menuturkan, kejadian tewasnya remaja kelompok Rojali kembali terulang setelah lebih kurang delapan bulan yang lalu merenggut nyawa anak muda.
Satlantas Polresta Bogor Kota, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Bogor hingga Jawa Barat untuk memberikan tindakan tegas kepada siswa yang mengikuti kelompok-kelompok pergaulan kurang baik dan mengarah kepada kriminalitas.
Kegiatan Rojali telah banyak meresahkan masyarakat karena sebelumnya sering bertarung sarung hingga menimbulkan tawuran. Belum lagi, belakangan berkembang menjadi kegiatan yang mengancam nyawa untuk aksi-aksi kepentingan konten.
Baca Juga: CNAF Salurkan Jasa Pembiayaan kepada Industri Otomotif dan Rilis Sukuk Rp 1 Miliar
"Mungkin ada sanksi tegas yang bisa disepakati berupa skorsing atau tindakan tegas lainnya. Sementara yang putus sekolah akan diawasi dengan patroli ketat bersama lingkungan sekitar dan Satlantas Polresta Bogor di jalan raya," tandas Kompol Galih Apria.
"Bagi para siswa baik SD, SMP sampai SMA yang ikut Rojali kami harap kejadian ini tidak terulang kembali, tidak mengikuti kegiatan yang membahayakan, sehingga karena itu kami bersilaturahmi, berkoordinasi agar tidak terulang," ujarnya.