Jalur SSB Rawan Longsor, BPBD Boyolali Mengimbau Pengguna Jalan Raya Agar Waspada

Kamis, 12 Januari 2023 | 20:42 WIB
Jalur SSB Rawan Longsor, BPBD Boyolali Mengimbau Pengguna Jalan Raya Agar Waspada
Kondisi bencana tanah longsor yang menutup badan jalan jalur SSB di Desa Jrakah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, pada Minggu (8/1/2023) [ANTARA/HO--istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mengimbau anggota masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati saat melintas di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) di Kecamatan Cepogo dan Selo. Pasalnya sering terjadi bencana tanah longsor saat musim hujan, sehingga disebutkan jalur rawan longsor.

Dikutip dari kantor berita Antara, BPBD mengimbau masyarakat pengguna jalan yang melintas jalur SSB di Kecamatan Cepogo dan Selo Kabupaten Boyolali lebih waspada terhadap tanah longsor pada musim hujan. Demikian dipaparkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Boyolali Suherman, di Boyolali, Jateng, Kamis (12/1/2023).

"Pengendara di jalur SSB harus hati-hati pada saat turun hujan deras karena khususnya di sepanjang jalan itu, rawan bencana tanah longsor hingga menutup badan jalan," jelas Suherman.

Ilustrasi jalan longsor di jalur Garut-Tasikmalaya. [Ayotasik.com/Irpan Wahab Muslim]
Jalan longsor di jalur Garut-Tasikmalaya. Sebagai ilustrasi [Ayotasik.com/Irpan Wahab Muslim]

Menurutnya, sejak awal Januari hingga kini sudah ada tiga kejadian bencana tanah longsor yang menjadikan jalan tidak bisa dilewati sementara oleh kendaraan. Yaitu di Desa Jrakah Selo dua kali dan di Genting satu kali.

Baca Juga: Auto Expo 2023 New Delhi: eVX Concept Jadi Bukti Suzuki Bisa Kembangkan Mobil Listrik

Namun, dalam kejadian bencana tanah longsor di wilayah itu dilaporkan tidak ada korban jiwa.

Suherman menyampaikan bahwa jalur SSB di Selo dan Cepogo Boyolali memang jalur Provinsi sehingga yang bertanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi. Untuk jalur provinsi, petugas Dinas PUPR sudah menyiapkan alat beras di Desa Lencoh Selo.

"Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana tanah longsor di jalur SSB itu, langsung petugas siap menangani. Meskipun, masyarakat yang di lokasi bencana melaporkan kejadian ke BPBD Boyolali terlebih dahulu kemudian disampaikan ke petugas PUPR di Lencoh," jelas Suherman.

Jika ada kejadian tanah longsor di badan jalan jalur SSB, BPBD biasanya memberikan bantuan tangki air untuk membersihkan jalan agar saat dilewati kendaraan tidak licin.

Jalur SSB di wilayah Boyolali sudah dipetakan sebagai jalur rawan tanah longsor begitu juga di tingkat provinsi. Untuk itu, masyarakat yang wilayah tebingnya curam atau lurus ketika turun hujan harus berhati-hati. Saat terjadi longsor diimbau segera mengamankan diri di tempat yang aman.

Baca Juga: Dari Auto Expo 2023 New Delhi: Sedan Listrik Mewah BYD Steal Segera Masuk Pasar Otomotif India

"Bencana longsor terjadi ketika air tanah sudah jenuh atau basah kemudian terkena hujan deras sehingga bisa tanah turun ke bawah," tandas Suherman.

Daerah Selo dan Cepogo kebetulan desa tangguh bencana sudah berjalan dengan baik, sehingga masyarakat sebenarnya sudah siap jika terjadi bencana tanah longsor sewaktu-waktu. Desa tangguh bencana seperti Jrakah, Tlogolele, Lencoh, Samiran dan masyarakat sudah paham potensi bencana itu.

"Jika terjadi bencana, BPBD akan bergerak cepat untuk menyelesaikan. Puncak musim hujan diperkirakan pada Januari hingga Pebruari sehingga harus siap semua," tutupnya.

REKOMENDASI

TERKINI