Suara.com - Anggota Komisi C DPRD Surabaya, William Wirakusuma di Surabaya, Rabu (11/1/2023) mengatakan bahwa Manajemen Suroboyo Bus, yaitu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) cukup mumpuni untuk menggantikan DAMRI sebagai operator bus listrik.
Dikutip dari kantor berita Antara, Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mendorong Bus Listrik Trans Semanggi di Kota Pahlawan, Jawa Timur, yang saat ini dikelola Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan DAMRI bisa dikelola Manajemen Suroboyo Bus.
"Ditambah lagi tarif yang berlaku Suroboyo Bus hanya Rp 5.000 per dua jam. Ini lebih murah dibanding Trans Semanggi dengan tarif Rp 6.200 untuk sekali perjalanan," papar William Wirakusuma.
Terlebih, Bus Listrik Trans Semanggi berhenti beroperasi di Surabaya sejak 1 Januari 2023 lantaran Kemenhub tengah melakukan evaluasi operasional bus serta perpanjangan kontrak dengan pihak operator DAMRI.
"Sudah 11 hari penumpang bus listrik Teman Bus terlunta-lunta. Padahal ada 1.000 penumpang per harinya yang sebelumnya jalur ini dilalui oleh Suroboyo Bus. Ini merugikan penumpang karena harus merogoh ongkos yang berkali lipat sejak bus listrik berhenti beroperasi," tukas William Wirakusuma.
Untuk itu ia meminta agar tarif bus listrik nantinya sama dengan tarif Suroboyo Bus yaitu tidak lebih dari Rp 5.000 per 2 jam dan terintegrasi dengan Suroboyo Bus maupun Trans Semanggi Surabaya.
"Kalau tidak bisa, biarlah Suroboyo Bus menggantikan DAMRI sebagai operator bus listrik," tandasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Tundjung Iswandaru sebelumnya mengatakan kontrak antara Kemenhub dengan DAMRI terkait bus listrik tidak ada kaitannya dengan Pemkot Surabaya.
"Kami hanya menyiapkan jalurnya, rutenya dan fasilitas pendukung berupa halte dan bus stop," jelas Tundjung Iswandaru.
Baca Juga: Pabrik Van Listrik Mercedes-Benz Bakal Beroperasi di Polandia, Nilai Investasi Tembus 1 Miliar Euro
Meski demikian, Kemenhub berjanji untuk segera mungkin dapat menjalankan kembali operasional bus listrik di Kota Surabaya. Di sisi lain setelah beroperasi 10 hari di Kota Pahlawan, Kemenhub juga sekaligus ingin melakukan evaluasi terkait operasional bus tersebut.
"Jadinya kemarin mungkin dalam pengoperasiannya ada yang tersendat atau kurang lancar suplai kelistrikan, makanya ini lagi dievaluasi. Mereka (Kemenhub) berjanji akan segera mungkin melakukan layanan kembali di Kota Surabaya," tutupnya.