Suara.com - Selaku pengelola Jalan Tol Bali Mandara, PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT) melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di sekitar kawasan itu.
Dikutip dari kantor berita Antara, salah satunya menggunakan sistem berbasis Internet of Things (IoT). Sistem kerjanya, pengelola Jalan Tol Bali Mandara akan menutup sementara lajur kendaraan di gerbang tol apabila kecepatan angin sudah melebihi standar yang berlaku. Yaitu 40 km per jam untuk sepeda motor dan 80 km per jam untuk mobil.
"Ini perlu menjadi perhatian khusus karena cuaca ekstrem berupa angin kencang bisa membahayakan para pengemudi di Jalan Tol Bali Mandara. Untuk itu kami selalu memantau kecepatan angin melalui anemometer, sudah terpasang di beberapa titik," jelas I Ketut Adiputra Karang, Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol di Kabupaten Badung, Selasa (10/1/2023).
"Kami terus memantau anemometer yang kami miliki dan memberlakukan penutupan sementara jalur ketika kecepatan angin sudah melampaui standar. Penutupan sementara ini dilakukan untuk menjamin keamanan pengendara di Jalan Tol Bali Mandara," lanjutnya.
Baca Juga: Penyelesaian Regulasi ERP Dipercepat pada 2023, Ini Daftar Kendaraan Dikecualikan
I Ketut Adiputra Karang menjelaskan PT Jasamarga Bali Tol juga telah melakukan upaya lainnya untuk menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi di Bali.
Seluruh petugas telah dikerahkan untuk melakukan controlling dan monitoring kondisi di setiap sisi Jalan Tol Bali Mandara guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
"Untuk memastikan keselamatan pengendara, seluruh petugas PT JBT dikerahkan untuk saling berkoordinasi menjaga situasi Jalan Tol Bali Mandara agar tetap aman dan nyaman bagi pengendara yang melintas," lanjutnya.
Sementara itu pada 2022 tercatat 8,7 juta kendaraan melintas di Jalan Tol Bali Mandara selama periode satu tahun.
"Apabila dihitung rata-rata ada 24.000 kendaraan per hari yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara atau meningkat 103 persen jika dibandingkan dengan tahun 2021 dengan jumlah kendaraan 4,1 juta dan rata-rata harian 11.000 kendaraan per hari," pungkas I Ketut Adiputra Karang.
Baca Juga: Beri Diskon untuk Konsumen di Pasar Otomotif China, Inden Mobil Listrik Tesla Jadi Lebih Panjang