Suara.com - Nama Nasser al-Attiyah hangat diperbincangkan di pentas Dakar Rally 2023 karena berhasil menggeser posisi Carlos Sainz Sr--pereli veteran asal Spanyol yang sebelumnya malang-melintang di World Rally Championship (WRC) dan memenangkan Rally of Indonesia 1997.
Nasser al-Attiyah adalah pereli kelahiran Doha, Qatar, yang baru saja berulang tahun ke 52 pada 21 Desember dan mengantongi prestasi sebagai juara bertahan Dakar Rally atau Reli Dakar. Ia memenangkan reli berjuluk "terganas" di dunia itu sebanyak empat kali (2011, 2015, 2019, dan 2022).
Ia juga juara WRC di 2006 untuk kelas mobil produksi, serta juara WRC-2 2014 dan 2015. Selanjutnya juara Middle East Rally 16 kali, serta juara FIA World Cup for Cross-Country Rallies sebanyak lima kali. Sementara prestasi reli di negeri sendiri adalah juara nasional Reli Qatar lima kali.
Uniknya, lelaki bernama lengkap Nasser Salih Nasser Abdullah al-Attiyah ini mengantongi prestasi di sektor olah raga lain. Yaitu menembak sasaran. Targetnya burung dara tanah liat atau clay pigeon yang dilontarkan secara mekanis.
Baca Juga: Kolaborasi Subaru Indonesia, USS dan RawType-Riot Hadirkan Apparel Gaul Era Reli 1990-an
Prestasi keren Nasser al-Attiyah di bidang menembak sasaran adalah merebut medali perunggu di Olimpiade 2012. Ia bertarung di nomor Men's Skeet shooting yang berlokasi di Royal Artillery Barracks, Woolwich, London.
Dikutip kantor berita Antara dari laman resmi Reli Dakar, di Reli Dakar 2023 kategori mobil produksi, Nasser al-Attiyah mengambil alih pimpinan klasemen dari Carlos Sainz di Etape 3 yang dipersingkat karena cuaca buruk pada Selasa (3/1/2023).
Dalam Reli Dakar 2023, Special Stage (SS) dari Al-Ula menuju Hail dipangkas dari 447 km menjadi 378 km menyusul hujan deras. Kondisi ini menyebabkan lintasan membahayakan dan tak memungkinkan helikopter terbang.
Carlos Sainz mengandalkan produk Audi dan mengalami kendala teknis di roda kiri setelah Km 231. Situasi ini membuat sang juara Reli Dakar tiga kali itu kehilangan waktu hampir setengah jam. Sehingga Nasser al-Attiyah bisa mempersingkat perolehan waktu.
Meski Carlos Sainz mampu memperbaiki mobilnya, ada pula kendala masalah navigasi yang membuat tersesat sekira 20 menit.
Baca Juga: Reli Dakar 2023 Pentas di Arab Saudi, Gunung Pasir Menjadi Raja
Sehingga Nasser al-Attiyah yang bertarung membawa bendera Toyota Gazoo Racing kini memegang kendali klasemen. Ia mengantongi keunggulan 13 menit 20 detik dari pereli tim privateer Toyota, Yazeed Al-Rajhi dari Arab Saudi.
Nasser al-Attiyah mendapatkan tantangan awal ketika membuka jalan sebagai pemenang etape sebelumnya dan finish di luar sepuluh besar. Namun catatan waktunya cukup untuk menyalip Carlos Sainz dan menempatkannya sebagai pemuncak klasemen baru setelah tiga etape.
Sementara itu, juara Reli Dakar 14 kali, Stephane Peterhansel menempati peringkat tiga klasemen sementara. Membesut mobil produksi Audi, jaraknya terpaut 20 menit 45 detik dari Nasser al-Attiyah.
Dan juara dunia reli WRC sembilan kali, Sebastian Loeb mengalami kejadian buruk untuk kedua kalinya, tertinggal 90 menit di belakang Nasser al-Attiyah di klasemen umum.