Suara.com - Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan, Suharto menyatakan bahwa Kota Surabaya memperoleh 17 unit bus listrik, dan secara bertahap akan ditambah.
Dikutip dari kantor berita Antara, 17 unit bus ini termasuk dalam Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo dan mendukung angkutan Buy The Service (BTS) di Kota Surabaya, Jawa Timur, melayani rute koridor 3.
"Kami berkomitmen bahwa Surabaya yang pertama. Kami akan evaluasi secara terus-menerus dan saat ini kami memproduksi 53 bus listrik, akan dioperasikan di dua kota, yaitu Surabaya dan Bandung," papar Suharto.
![Aplikasi Teman Bus. [sceenshot aplikasi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/18/23429-aplikasi-teman-bus-sceenshot-aplikasi.jpg)
Tunjung Iswandaru, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya di Surabaya, Rabu (21/12/2022) menyatakan bahwa rute Koridor 3 meliputi Terminal Purabaya, Jalan Ahmad Yani, Dolog, Jemur Andayani, SIER, Rungkut Madya, Jl. Dr. Ir. H. Soekarno, Jalan Kenjeran, Kenjeran Park dan sebaliknya.
"Kapasitas bus ini 28 penumpang, dan akan berhenti di 62 titik," jelas Tunjung Iswandaru.
Untuk pembayarannya, BTS Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo ini menggunakan metode cashless atau nontunai dengan uang elektronik dan QRIS. Tarifnya Rp 6.200 dan gratis bagi veteran, lansia, dan pelajar.
"Kemudian untuk aplikasi layanannya menggunakan aplikasi Teman Bus," lanjutnya.
Bus listrik yang diluncurkan Kemenhub dan Pemkot Surabaya pada Selasa (20/12/2022) ini dioperasikan langsung oleh Damri yang ditunjuk Kemenhub.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa untuk menghilangkan kemacetan Kota Pahlawan caranya kembali ke angkutan umum.
"Ternyata bus ini sangat aman dan nyaman, tadi kami coba," papar Eri Cahyadi.