Suara.com - Agenda balap roda dua internasional World Superbike atau WSBK dan MotoGP bakal segera dipentaskan di Sirkuit Internasional Mandalika pada 2023. Disebut pertama akan pentas Maret, dan kedua sekitar November.
Dikutip dari kantor berita Antara, pembangunan ruang rawat inap dan Instalasi Gawat Darurat atau IGD Terintegrasi dengan RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat yang disiapkan untuk mendukung kegiatan balap WSBK dan MotoGP sudah hampir selesai digarap.
"Saat ini pembangunan sudah mencapai 99 persen dan sudah siap diresmikan Januari 2023," jelas Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra di Mataram, Selasa (20/12/2022).
Kesiapan IGD Terintegrasi dari RSUD NTB itu mundur dari jadwal awal yang ditentukan, yaitu bakal diresmikan pada Desember 2022.
"Sedianya diresmikan saat HUT ke-64 NTB pada 17 Desember. Akan tetapi kami undur karena harus ada beberapa peralatan yang harus dipindahkan dulu ke ruang baru. Untuk memindahkan perlu waktu, sehingga kami pastikan Januari baru bisa tuntas. Di sisi lain, secara konstruksi bangunan sudah siap," tandas dr Lalu Herman Mahaputra.
Peresmian gedung baru IGD dan rawat inap terintegrasi ini akan dihadiri Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, didampingi Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah.
Menurut dr Lalu Herman Mahaputra, dengan diresmikan gedung IGD baru ini RSUP NTB sudah siap melayani pembalap WSBK, MotoGP, dan MXGP bila terjadi kecelakaan saat balapan.
"Intinya saat WSBK berlangsung Maret 2023 kami sudah siap. Begitu juga saat MotoGP dan MXGP," jelasnya.
Ada tiga bangunan utama IGD Terintegrasi yang dibangun di atas lahan seluas 1,25 hektar untuk kebutuhan penanganan kecelakaan balap di Sirkuit Mandalika itu. Di antaranya ruang penanganan dan perawatan dalam bangunan delapan lantai. Serta ruang rawat inap empat lantai kapasitas 50 kamar.
Pembangunan gedung baru IGD Terintegrasi tadi menggunakan dana pinjaman program PEN yang diperoleh Pemprov NTB dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) pada 2021, senilai Rp 750 miliar.
Dana pinjaman sebesar itu digunakan untuk pengembangan RSUD Provinsi NTB Rp 500 miliar dan untuk membiayai program percepatan penanganan jalan Rp 250 miliar. Konstruksi gedung dan bangunan RSUD Provinsi NTB Rp 350 miliar. Sisanya untuk pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit yang nilainya mencapai Rp 150 miliar.