Suara.com - Bus listrik bantuan Kementerian Perhubungan untuk Kota Surabaya, Jawa Timur mulai beroperasi. Kendaraan elektrifikasi ini sebelumnya dipakai sebagai sarana transportasi dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali pada 16-17 November 2022.
Dikutip dari kantor berita Antara, Kota Surabaya menerima bantuan sebanyak 34 bus listrik dari Kementerian Perhubungan. Saat ini baru dikirim delapan unit dan sisanya akan menyusul kemudian.
Diketahui bus listrik bantuan Kemenhub ini memiliki dimensi lebih kecil dibandingkan dua bus yang beroperasi di Kota Pahlawan. Yaitu Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. Bus ini sudah mumlai mengangkut penumpang, tarifnya ditetapkan Rp 6.200 untuk umum, serta gratis bagi lansia, veteran, juga pelajar.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan pengoperasian bus listrik dilakukan melalui mekanisme kontrak kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dengan pihak operator dalam hal ini Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI).
"Jadi itu semua yang berkontrak adalah Dirjen Perhubungan Darat dengan operator, dalam hal ini DAMRI," jelas Tundjung Iswandaru.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyambut baik pengoperasian bus listrik di Surabaya. Hal itu selaras dengan Inpres Nomor 7 Tahun 2022 atau Inpres Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional, Kendaraan Perorangan, Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 13 September 2022.
Menurut lelaki yang akrab disapa Cak Ji itu, transisi kendaraan konvensional ke listrik juga diharapkan dapat menjadi solusi masalah besarnya subsidi BBM di APBN, dan menjadi upaya menghemat devisa, serta menciptakan kemandirian energi nasional.
"Ini memang kebutuhan zaman, transisi energi fosil ke energi baru terbarukan. Selain menghadirkan transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, aspek ramah lingkungan juga harus diperhatikan," jelas Wakil Wali Kota Surabaya itu pada Senin (19/12/2022).
Selain itu, transisi ke energi listrik juga diharapkan bisa mendorong pencapaian emisi bersih pada 2060.
Baca Juga: Libur Nataru di Jakarta? Saksikan Pameran Mobil Listrik "Mercedes-EQ SPACE" Sebulan Penuh
"Tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi sangatlah besar, jadi kami harus bergerak cepat serta inovatif. Pada prinsipnya pemerintah kota senantiasa mendukung program pemerintah pusat terkait transisi ke energi terbarukan," jelas Armuji.
Ia memastikan Pemkot Surabaya memberikan contoh penggunaan kendaraan listrik untuk selanjutnya. Dan pengadaan kendaraan mobil listrik sebagai kendaraan dinas Pemkot Surabaya akan berangsur-angsur dilakukan.