Infografis
Suara.com - National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA, badan pengatur regulasi keselamatan lalu-lintas mobil Amerika Serikat tengah membuka penyelidikan insiden pengereman mendadak. Yaitu pengereman tiba-tiba pada sistem kemudi mobil otonom robotaxi GM Cruise. Kendaraan swakemudi buatan General Motors, yang menyebabkan dua orang cedera akibat tabrakan dari belakang.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters pada Sabtu (17/12/2022), NHTSA menyatakan telah menerima laporan atas kecelakaan mobil Cruise yang menggunakan mode autopilot dan diduga melakukan pengereman yang keras, mendadak atau tidak tepat.
Regulator lalu lintas Amerika Serikat ini menduga dua insiden tabrakan mungkin saja memiliki penyebab yang berbeda, namun disebutkan "masing-masing disebabkan Cruise, sehingga terjadi kemacetan tidak terduga di jalan raya."
![Markas General Motors di Detroit. [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/05/19/58453-general-motors.jpg)
Untuk itu, NHTSA akan memeriksa 242 unit robotaxi GM Cruise, kemudian akan dikaji apakah terjadi kerusakan yang memerlukan penarikan kembali.
Baca Juga: Amerika Serikat Bakal Terapkan Sistem Deteksi Alkohol untuk Mobil Baru
Sebelum kejadian itu, terdapat tiga laporan yang menyebutkan GM Cruise berhenti mendadak sehingga ditabrak dari belakang oleh kendaraan lain.
Pembuat GM Cruise mengatakan siap membantu NHTSA untuk investigasi kecelakaan itu.
"Selalu ada keseimbangan antara pengawasan peraturan yang sehat dan inovasi yang sangat kami butuhkan untuk menyelamatkan nyawa, itulah sebabnya kami akan terus bekerja sama sepenuhnya dengan NHTSA atau regulator mana pun dalam mencapai tujuan bersama," demikian GM Cruise memberikan pernyataan.
