Suara.com - Dalam acara Expose dan Launching Peta Peluang Investasi 2022, yang berlangsung Jumat (16/12/2022), Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap tentang hilirisasi produk, termasuk nikel yang menjadi salah satu material untuk pembuatan baterai kendaraan elektrifikasi.
Dikutip kantor berita Antara dari pantauan secara daring di Jakarta, kurun 2017-2018, ekspor produk turunan nikel hanya berkontribusi sekitar 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Kebijakan hilirisasi yang dilakukan pemerintah kemudian berhasil mendongkrak kinerja ekspor di mana pada 2021 ekspor produk turunan nikel mencapai 20,9 miliar dolar AS.
"Tahun ini kami targetkan sekitar 27-30 miliar dolar AS. Ini baru satu komoditas, dan ini kami akan bangun ekosistem EV (Electric Vehicle) battery," papar Bahlil Lahadalia.
![Presiden Joko Widodo berbincang tentang baterai mobil listrik [Instagram: @jokowi].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/08/42981-baterai-mobil-listrik-dan-presiden-ri-instagram-atjokowi.jpg)
"Kami sekarang membangun ekosistem dari mining (pertambangan), smelter, HPAL (Halmahera Persada Lygend), prekursor, katode, battery cell hingga recycle, termasuk mobilnya," jelas Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Ia menambahkan bahwa pemerintah terus fokus mendorong investasi di bidang hilirisasi, bukan hanya untuk komoditas tambang namun komoditas pangan.
"Kami jujur katakan untuk terus fokus pada hilirisasi. Dan tahun ini kami berpikir mulai menyetop beberapa komoditas seperti timah dan mangan. Dan hilirisasi ini kami lakukan tidak hanya di sektor komoditas tambang namun komoditas pangan," lanjutnya.
Selain hilirisasi material logam menuju kepada pembangunan baterai kendaraan elektrifikasi dan mobil serta sepeda motor listrik, Bahlil Lahadalia menjelaskan tim Deputi Hilirisasi Kementerian Investasi juga sudah mulai merancang program hilirisasi pangan yang akan jadi fokus nantinya.
Hilirisasi ini sendiri adalah jalan Indonesia untuk keluar dari negara berkembang menjadi negara maju, karena hilirisasi dinilai merupakan salah satu cara Indonesia menjadi negara industrialis.
"Sekarang pendapatan per kapita Indonesia kurang lebih 4.500 dolar AS, kami akan dorong menjadi 9-10 ribu dolar AS dan membutuhkan pekerjaan berkualitas, salah satunya adalah hilirisasi," lanjutnya.