Kendaraan Listrik Dapatkan Insentif, Ini Manfaat untuk Indonesia Bila Percepat Masa Transisi Elektrifikasi

Kamis, 15 Desember 2022 | 22:24 WIB
Kendaraan Listrik Dapatkan Insentif, Ini Manfaat untuk Indonesia Bila Percepat Masa Transisi Elektrifikasi
Mobil listrik Genesis G80 Electrified dan beberapa unit kendaraan elektrifikasi lainnya yang digunakan dalam KTT G20 Bali. Sebagai ilustrasi [Antara].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada Rabu (14/12/2022) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan tahap finalisasi insentif pembelian motor dan mobil listrik yang dilakukan pemerintah.

Bisa disimak di kanal YouTube Kementerian Perindustrian, insentif akan diberikan kepada para konsumen yang membeli mobil atau motor listrik dengan catatan ini. Yaitu kendaraan dibuat oleh brand yang memiliki pabrik di Indonesia.

Wuling Air ev menggendong baterai Lithium-Iron Phosphate (LFP) yang berfungsi menyimpan dan menjadi sumber energi penggerak motor listrik si mobil [Wuling].
Wuling Air ev menggendong baterai Lithium-Iron Phosphate (LFP) yang berfungsi menyimpan dan menjadi sumber energi penggerak motor listrik. Di GIIAS 2022 tampak demonstrasi satu unit baterai direndam air. Sebagai ilustrasi [Wuling].

Jumlah dari subsidinya tengah dihitung, namun sebagai gambaran Menteri Perindustrian menyatakan sebagai berikut:

  • Pembelian mobil listrik akan diberikan insentif Rp 80 juta
  • Pembelian mobil listrik berbasis hybrid Rp 40 juta
  • Motor listrik baru Rp 8 juta
  • Motor konversi listrik Rp 5 juta.

"Pemberian insentif ini kami lihat sangat penting, karena kami belajar. Indonesia belajar. Dari berbagai macam negara yang sudah relatif lebih maju dalam penggunaan electric vehicle (EV) baik mobil atau motor listrik," papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Juga: Mercedes-Benz Fungsikan Pabrik di Jerman, China, dan Romania untuk Perakitan Baterai Mobil Listrik

Ia mencontohkan negara-negara di Eropa. Alasan mereka lebih maju dalam menggunakan mobil atau motor listrik karena pemerintah masing-masing memberikan insentif.

"Dan kalau kita lihat China juga memberikan insentif dan negara yang sebetulnya menjadi kompetitor kita, Thailand juga memberikan insentif," lanjut Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menurutnya, soal insentif masing-masing negara mempunyai kebijakan berbeda. Akan tetapi intinya memberikan insentif dan dalam konteks ini Indonesia ingin mendorong penggunaan mobil atau motor listrik bisa berjalan cepat.

Ada beberapa manfaat bila Indonesia mempercepat penggunaan mobil listrik atau motor listrik, yaitu:

  • Pertama, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Dan nikel adalah salah satu bahan baku utama untuk baterai.
  • Kedua, dengan semakin banyaknya mobil listrik atau motor berbasis listrik maka artinya secara fiskal juga akan membantu karena subsidi untuk bahan bakar berbasis fosil atau bensin semakin berkurang.
  • Ketiga, manfaat memberikan insentif terhadap pembelian mobil atau motor listrik akan "memaksa" para produsen mobil atau motor listrik di dunia akan semakin lebih cepat merealisasikan investasi mobil listrik atau motor listrik di Indonesia.
  • Keempat, sebagai komunitas global Indonesia sudah bisa membuktikan komitmen mengurangi karbon emisi kepada negara-negara lainnya.

Baca Juga: Dukung Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik, WIKON dan IBC Bersinergi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI