Suara.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan pemerintah berencana memberikan insentif hingga Rp 8 juta untuk konsumen yang membeli motor listrik buatan Indonesia.
Agus, dalam pernyataan resminya di Brussels, Belgia mengatakan insentif motor listrik tersebut hanya diberikan kepada kendaraan yang produsennya memiliki pabrik di Indonesia.
"Untuk motor listrik akan diberikan insentif sebesar Rp 8 juta," terang Agus seperti dikutip dari channel Youtube Sekretariat Kabinet, Rabu (15/12/2022).
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ada pula insentif sebesar Rp 5 juta untuk motor listrik hasil konversi.
Baca Juga: Subsidi Kendaraan Listrik Salah Sasaran, Berpotensi Makin Bikin Macet
Agus menjelaskan bahwa besaran subsidi atau insentif untuk mobil dan motor listrik di Indonesia masih dimatangkan dan dihitung oleh pemerintah.
Ia juga mengatakan bahwa insentif dan subsidi ini penting setelah melihat dan belajar dari praktik serupa di negara lain, seperti Eropa, Tiongkok dan Thailand yang merupakan pesaing Indonesia di Asia Tenggara.
"Indonesia belajar dari berbagai negara yang relatif lebih maju dalam penggunaan kendaraan listrik," lanjut Agus.
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah sedang menghitung dan membahas subsidi untuk kendaraan listrik.
"Kita sedang hitung dan bicarakan. Kita membangun ekosistem," ujar Luhut.
Baca Juga: Pak Luhut, Jadi Berapa Nih Subsidi Kendaraan Listrik?
Luhut mengatakan bahwa terkait subsidi atau insentif untuk kendaraan listrik, Thailand dan Vietnam menjadi tolak ukur (benchmark).
Penggunaan kendaraan listrik menimbulkan berbagai dampak positif, salah satunya mampu memperbaiki kualitas udara menjadi lebih bersih.
"Jadi kita jangan sampai kalah, ini tidak boleh dilihat hanya satu sisi namun harus dilihat secara komprehensif," katanya.
Karena itu subsidi bagi kendaraan listrik di Indonesia juga tidak boleh berbeda jauh dengan negara-negara lain.
"Berapa banyak subsidi? Kita tidak boleh berbeda jauh dengan negara-negara lain, karena itu akan merugikan Indonesia," ujar Luhut.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani, di sela-sela rapat dengan DPR pada Senin, mengatakan bahwa subsidi untuk kendaraan listrik sedang dibahas.
"Anggaran APBN-nya kan sudah ditetapkan, nanti kita lihat. Motor listrik sedang dibahas," kata Sri singkat.